Jadi menurut Prof Sri, linieritas itu bagus, namun ada kelemahannya yaitu orang hanya mengetahui satu ilmu saja.
Ia menerangkan, "Setelah saya analisis, banyak orang yang lintas jurusan, justru memperkuat keilmuannya."
Namun, saat ia beranjak dari jabatan lektor menjadi lektor kepala, ia disaranakn untuk fokus di satu bidang penelitian saja.Â
Ia mengatakan, "Jadi ketika saya sudah menjadi lektor kepala, saya hanya memiliki satu konsentrasi bidang penelitian yaitu tentang ilmu manajemen keuangan."
Beberapa kriteria yang harus ia penuhi untuk mengajukan guru besar ini seperti jurusan dan bidang keilmuan yang selaras, yakni Manajemen. Lalu, semua aktivitas akademik harus sesuai dengan program studi. Dan yang terakhir yakni nilai yang cukup.
"Di guru besar ini, nilai minimal yang harus dimiliki adalah 850. Saya sendiri mendapat nilai 867,80," terang Prof Sri.
Dosen yang telah menjadi Lektor Kepala sejak 2020 itu mengurus guru besar pada tahun 2022 dan memakan waktu dua tahun untuk mendapatkan hasilnya.
Di pengajuan pertama ia mendapatkan beberapa revisi hingga di pengajuan berikutnya persyaratan tersebut diterima.Â
Namun di tengah proses itu, terjadi perubahan kurikulum, perubahan sistem, kebijakan dosen, dan lainnya, hingga muncul sistem Sister yang menggantikan sistem sebelumnya yaitu Selancar.
Ketika sistem Selancar sudah tersinkron dengan Dikti, maka surat edaran itu sudah ia terima pada awal Januari lalu yang kemudian akhirnya surat keputusan guru besar itu turun.
Fokus Pembiayaan dan UMKM