Pemerintah telah menerapkan program makan bergizi gratis sejak Senin lalu, (06/01/2025). Program tersebut diterapkan untuk siswa di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA sederajat.
Lihat juga: Teken PP No 47 Tahun 2024, Prabowo Hapus Utang Petani-Nelayan, Ini Kata Dosen Umsida
Tentu pada penerapan perdana program makan bergizi gratis, mendapat berbagai spekulasi dari masyarakat.Â
Makan Bergizi Gratis Harus Mengandung Nutrisi Ini
Dosen Teknologi Hasil Pangan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Syarifa Ramadhani Nurbaya STP MP, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam piring program makan bergizi gratis.
"Kita lihat komponen yang ada di dalam wadah makan tersebut. Apakah mengandung karbohidrat yang berperan sebagai sumber energi, protein sebagai zat pembangun dan pertumbuhan, lemak sehat untuk metabolisme sel, serta vitamin dan mineral yang membantu dalam tumbuh kembang siswa," terangnya.
Selain nutrisi, variasi makan bergizi gratis juga harus diperhatikan sesuai dengan kebutuhan gizi. Hal itu bisa dilihat dari komponen makanan yang tersedia.Â
Bahan berbasis serealia dan umbi merupakan komponen yang kaya akan karbohidrat. Daging, telur, dan ikan merupakan sumber protein hewani, kacang merupakan sumber protein nabati, sayur dan buah merupakan sumber vitamin dan mineral.Â
"Menu makanan yang merupakan real food memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan gizi. Karena real food merupakan makanan tanpa banyaknya tambahan bahan lain," terangnya.
Dalam penerapan makan bergizi gratis, bahan pangan lokal harus bisa dimanfaatkan dengan baik.
"Alhamdulillah kita hidup di Indonesia yang kaya akan sumberdaya alam. Beras, umbi, ikan dan hasil laut, daging sapi dan ayam, berbagai jenis sayur dan buah dapat memenuhi kebutuhan gizi siswa," jelas anggota di Halal Center Umsida itu.