Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Puasa Rajab, Antara Sunnah dan Perselisihan Sebelumnya

4 Januari 2025   11:30 Diperbarui: 3 Januari 2025   16:15 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" " [ ].

"Barangsiapa berpuasa sehari karena Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari Neraka selama tujuh puluh tahun" [HR. Al-Bukhari dan Muslim].

Apa Bedanya dengan Puasa Lainnya?

"Ketika puasa pertama kali diberlakukan, umat Islam diharamkan untuk makan, minum, dan berhubungan badan pada malam hari setelah tidur," terang Wakil Ketua PDM Sidoarjo bidang Tabligh, Dakwah Komunitas dan Pengembangan Pesantren itu.

Hal ini menimbulkan kesulitan bagi sebagian dari mereka, sehingga Allah SWT memudahkannya bagi mereka, dan membolehkan makan, minum, dan berhubungan badan pada malam-malam puasa, baik dia tidur atau tidak, karena mereka mengkhianati diri mereka sendiri dengan meninggalkan sebagian dari apa yang diperintahkan.

Abu Dawud meriwayatkan dari Ibnu Abi Laila, yang berkata: "Para sahabat kami berkata kepada kami: 

Jika seseorang berbuka puasa dan tidur sebelum makan, dia tidak akan makan sampai pagi hari. Dia berkata: Kemudian Umar datang dan menginginkan istrinya, dan dia berkata: Aku sudah tidur, jadi dia mengira dia sakit, maka dia mendatanginya, dan seorang laki-laki dari Ansar datang dan ingin makanan, dan mereka berkata: Sampai kami memanaskan sesuatu untukmu, maka dia tidur Ketika pagi tiba , ayat ini diturunkan kepadanya. (Tafsir Al-Qurthubi)".

"Dengan demikian, kemudahan tata cara berpuasa termasuk puasa Rajab, adalah terkait dengan awal pelaksanaan puasa Ramadhan yang kemudian menjadi tata cara puasa secara umum, baik puasa wajib maupun sunnah," jelasnya.

Adakah Doa Puasa Rajab?

Ilustrasi: Pexels
Ilustrasi: Pexels
 

Imam mengatakan bahwa tidak ada doa yang shahih yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, khusus untuk bulan Rajab, dan belum pernah diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW atau para Sahabat. 

Ada beberapa doa yang diucapkan orang, namun kebanyakan lemah atau dibuat-buat, seperti:

Doa ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dan lainnya dari Anas bin Malik ra. Namun menurut Imam, ini merupakan hadits yang sanadnya lemah, sehingga tidak dapat dijadikan hujjah. Untuk doa khusus menyambut bulan Rajab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun