Rajab merupakan satu bulan mulia yang menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah. Ada banyak ibadah yang bisa dilakukan di bulan ini, puasa Rajab misalnya.
Lihat juga: Berpuasa, Kenali 3 Jenis Makruh dan Contoh Perbuatannya Menurut Dosen Umsida
Terkait hal ini, dosen Al Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (AIK Umsida), Imam Mahfudzi, SAg M Fil I akan menjelaskan lebih dalam tentang puasa Rajab.
Puasa Rajab Sering DiperselisihkanÂ
Puasa Rajab merupakan salah satu perkara yang sering diperselisihkan umat Islam.Â
"Terdapat nash-nash yang menegaskan keutamaan bulan Rajab dan keutamaan ibadah puasa secara umum, namun belum kami dapati dalil yang jelas dari Al-Qur'an atau Sunnah yang mengkhususkan bulan Rajab sebagai waktu untuk ibadah puasa sunnah," jelasnya.
Meskipun demikian, kata dosen yang biasa disapa Imam itu, keutamaan puasa Rajab tetap diajarkan oleh sebagian ulama sebab keutamaannya sebagai bulan suci yang tegas disebutkan oleh Allah SWT dalam surat At Taubah ayat 36.
Rasulullah SAW juga menyebut Rajab termasuk salah satu bulan suci selain Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah dan Muharram yang tertera dalam Hadits Riwayat Bukhari yang berbunyi:Â
Dari Abu Bakar RA, dari Nabi Muhammad SAW, bahwasannya beliau berkata dalam khutbah Haji Wada': "Waktu telah berputar (kembali) seperti pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. .Satu tahun itu dua belas bulan, empat diantaranya adalah bulan haram, tiga bulan berturut-turut: Dzul-Qa'dah, Dzul-Hijjah, Muharram, dan Rajab Mudar, yaitu antara... Jumada (al-Akhirah) dan Sya'ban." (HR. Bukhari).
Imam berkata, "Oleh karena itu, amal shaleh, termasuk puasa, pahalanya berlipat ganda pada bulan-bulan suci tersebut,".
Keutamaan lainnya diperoleh dari keutamaan puasa secara umum sebagaimana sabda Nabi SAW, sehingga puasa sunnah di bulan Rajab juga menjadi utama. Rasulullah SAW bersabda:Â