Bulan Rajab merupakan salah satu bulan kemuliaan dalam Islam. Bulan ini juga disebut dengan bulan haram yang melarang umat Islam untuk melakukan hal-hal buruk. Lalu, bagaimana sejarah bulan ini?
Lihat juga: Berpuasa, Kenali 3 Jenis Makruh dan Contoh Perbuatannya Menurut Dosen Umsida
Sejarah Singkat Bulan Rajab
Dosen Al Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (AIK Umsida), Anis Fariha MThI menjelaskan bahwa Rajab merupakan bulan yang sudah ada dari sejak masa Arab Jahiliyah.Â
"Anggapan Rajab sebagai bulan istimewa sudah menjadi tradisi turun temurun. Ada yang mengatakan bulan ini sejak masa Nabi Ibrahim," kata Anis, sapaannya.Â
Bahkan menurut pendapat salah satu ulama klasik bernama Ibnu Al-Atsir, ungkapnya, Rajab menjadi bulan dimana masyarakat Arab melarang peperangan dan mereka memiliki ritual penyembelihan serta memberi makan orang-orang sebagai bentuk kemuliaan.Â
Dosen lulusan magister Teologi Islam di UINSA itu mengatakan, "Dalam Bahasa Arab sendiri, Rajab berasal dari kata Tarjiib yang artinya memuliakan atau mengagungkan (Ta'dziim),".
Â
Di dalam bulan Rajab, terdapat satu peristiwa besar di bulan Rajab yaitu Isra' Mi'raj. Namun tak hanya itu, di bulan ini juga terjadi beberapa peristiwa lainnya seperti perang Tabuk pada Tahun 9 H dan pembebasan Baitul Maqdis pada 27 Rajab 583 H oleh Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi.
Di bulan ini, umat Islam dilarang untuk berperang. Anis menjelaskan bahwa larangan berperang yang dimaksud disini adalah peperangan yang dilakukan oleh masyarakat Jahiliyah.Â
"Sebagaimana yang kita ketahui bahwa masyarakat Arab Jahiliyah mempunyai karakteristik yg keras, hobinya berperang untuk mendapatkan pengakuan dan penyelesaian masalah diantara mereka (peperangan yg mereka lakukan bukan untuk memperjuangkan agama).Â