Tapi secara pribadi, anak terakhir dari empat bersaudara ini merupakan tipikal orang yang gemar berinteraksi dengan banyak orang dan belajar banyak hal. Oleh karena itu sejak studi S1 ia menekuni hal yang bersifat kolaboratif.
Lalu rantai pasok ini juga diwarnai dengan road map-nya dalam penelitian yang berfokus pada halal supply chain. Hal tersebut berkaitan dengan aktivitasnya sebagai auditor halal, penyelia halal, serta keaktifannya pada berbagai macam forum halal yang saat ini sedang berkembang.
Kontribusi Hasil Riset di Berbagai Bidang
Dari capaian ini, hasil riset Dr Hana akan memperkaya hasanah tentang manajemen rantai pasok.
"Artinya ada aspek-aspek halal dalam manajemen rantai pasok itu sendiri yang menjadi warna keilmuan teknik industri," kata dosen kelahiran Nganjuk itu.
Sedangkan dari sisi praktis, pada saat ini sudah berkembang dengan adanya kewajiban halal untuk seluruh produk yang dikonsumsi oleh masyarakat.Â
Jadi dari riset ini akan memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa halal tak hanya pada produk saja, tapi mulai dari supplier, perusahaan, distributor, hingga dikonsumsi oleh masyarakat harus terjamin kehalalannya.
Jadi Dosen Perempuan Kedua yang Menjadi Guru Besar UmsidaÂ
Dr Hana merupakan dosen perempuan Umsida kedua yang menjadi guru besar. Sebelumnya, Prof Andriani EP MS dari prodi Agroteknologi yang menjadi dosen perempuan pertama yang menjadi guru besar Umsida sejak tahun 2010.
Menurutnya, baik laki-laki maupun perempuan tidak ada bedanya.  namun perempuan memiliki satu kekhasan yang tidak dimiliki laki-laki yaitu memainkan  lebih dari satu peran.
Ibu tiga anak ini berkata, "Apalagi bagi perempuan yang mempunyai peran seperti saya, Â kita harus bisa membagi waktu tenaga dan pikiran sebagai seorang akademisi, dan sebagai seorang ibu yang memiliki tanggung jawab anak rumah dan suami yang tidak bisa ditinggalkan,".
Selain itu, ia menjelaskan bahwa perempuan juga harus bisa mengambil peran di masyarakat. Menurutnya, bukan hanya karena kesibukannya, perempuan tidak peduli dengan tetangga dan tidak responsif dengan kondisi sosial.