Dua lomba yang ada di Si Lokananta ini mengangkat tema nusantara dan kearifan lokal. Di lomba fashion show, anak dan sang ibu kompak memakai pakaian nusantara.
Sementara di lomba mewarnai, anak-anak menggambar di sebuah tas kain yang telah bergambar sketsa udang yang menjadi ikon Sidoarjo, dan udeng pacul gowang yang merupakan kearifan lokal khas Sidoarjo.
Dalam kegiatan ini, dengan HTM 50 ribu rupiah, para peserta mendapat beberapa benefit. Salah satunya yaitu kartu bermain di Trans Studio sebesar 55 ribu rupiah, dan juga hadiah menarik lainnya dari para sponsor.
Esa selaku ketua pelaksana berpesan kepada para ibu dan anak untuk aktif mengikuti kegiatan semacam ini.Â
"Selain mempererat hubungan, kegiatan seperti ini juga bisa memberi kenangan berkesan untuk anak karena mereka memiliki memori yang baik di usia tersebut," katanya.
Dengan menggandeng ibu dan anak di kegiatan mereka, Esa juga mengambil pesan melalui Si Lokananta bahwa kehadiran ibu di hidup anak sangatlah berkesan.
"Dari sini kita bisa introspeksi diri dan sebagai trigger bahwa hari ibu itu seberharga ini jika dirasakan anak-anak seusia kita sekarang ini," pesna Esa.
Harunya Hari Ibu
DI Si Lokananta ini, ada satu momen yang cukup mengharukan. Peserta yang berusia balita dan anak-anak itu, diarak menuju panggung untuk menyanyi hari ibu dan memberikan bunga untuk sang ibunda.
Dari momen itulah,anak yang masih belia, menangis di pelukan ibu setelah memberikan bunga mawar merah.
Seperti yang dirasakan oleh Areta Putri kelas satu sekolah dasar yang meraih juara harapan satu lomba mewarnai. Sedari usia dua tahun, Areta memang terus didampingi sang ibu secara intens sehingga hubungan mereka sangat dekat.