Hal ini menunjukkan betapa media sudah tidak kredibel, tidak adil, dan memiliki standar ganda---standar berbeda untuk orang yang berbeda hanya berdasarkan agama. Ini tidak dapat diterima. Hal ini mencerminkan masalah yang lebih besar di mana dunia menyadari bahwa Barat sering berbicara tentang hak asasi manusia, kebebasan individu, dan hukum internasional, namun dalam praktiknya tidak ada standar yang sama untuk semua orang. Di Gaza dan tempat lain, Muslim sering diperlakukan seolah-olah tidak manusiawi jika dibandingkan dengan orang Barat.
Itu sebabnya kita semua berhak dan wajib untuk marah. Banyak orang mungkin berkata, "Mengapa marah? Kita semua tahu media memang seperti itu." Mungkin umat Islam ini naif, tetapi ketika Anda bangun dan melihat tragedi seperti ini, Anda berpikir semua orang harus melihatnya sebagaimana adanya---serangan teroris.
Namun, media tidak menyebutnya demikian, dan itu mengejutkan. Kita akan melihat apakah otoritas Jerman akan menganggapnya sebagai terorisme. Saat ini, pria tersebut hanya didakwa dengan pembunuhan, bukan terorisme, meskipun kasusnya identik dengan serangan lain di mana orang dengan sengaja menabrak kerumunan.
Ini hanya menunjukkan standar ganda yang mencolok dalam penerapan hukum, terutama ketika melibatkan Muslim dan non-Muslim. Itulah sebabnya masyarakat muslim berhak untuk marah. Jika ada yang tidak setuju atau menemukan media yang menyebutnya sebagai serangan teroris tentu kita akan menilai pemberitaan telah dilakukan secara fair.
Jika tidak disebut seperti itu, maka akan semakin menunjukkan standar ganda media dan otoritas yang tidak menerapkan hukum secara adil dan objektif.
Penulis: Kumara Adji
Editor: Rani Syahda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H