Selanjutnya, rektor ITKES Musidrap, Dr Muhammad Tahir SKM MKes mengatakan bahwa di ITKES Musidrap yang juga akan membuka prodi Kedokteran Gigi. Oleh karena itu, mereka berkunjung ke Umsida untuk menimba ilmu.
"Awalnya kami tidak mengira untuk membuka Kedokteran Gigi karena kami melihat diri yang memiliki persiapan yangs angat minim," kata Dr Tahir.
Namun, tambahnya, dengan dukungan dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan didukung oleh LLDikti wilayah 9 agar ITKES mengajukan FKG. Alasannya karena di wilayah Indonesia Timur saat ini baru ada tiga FKG, di Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Muslim Indonesia (UMI), dan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).
"Sedangkan di Sulawesi Selatan sendiri, masih ada dua FKG. Tapi di sisi lain, FK sudah banyak di wilayah ini dan terus bertambah di luar Makassar," ujarnya.
Dengan dorongan seperti itu, ITKES Musidrap terus berupaya agar pengajuan ini bisa dimulai. Setelah berkonsultasi, ITKES Musidrap mulai membangun gedung FKG dan akan dilanjutkan dengan persiapan pembangunan rumah sakit Muhammadiyah Sidrap.
Dr Tahir mengatakan bahwa tantangan yang saat ini sedang dihadapi saat mempersiapkan FKG adalah SDM. Bahkan, institut tersebut telah merekrut tiga dosen yang bukan beragama Islam. Mereka juga merekrut dokter yang tengah menempuh pendidikan.
"Laboratorium kami memang masih kalah jauh dengan yang di Umsida. Mak, dari kunjungan ini kami akan terus berusaha maksimal karena inilah harapan kami untuk membesarkan persyarikatan dan Amal Usaha Muhammadiyah," terangnya.
Ia juga berharap kepada Umsida untuk memberi bimbingan dan dukungan agar kami bisa mengikuti jejak Umsida dalam membuka FKG.
Pimpinan Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Budu PhD SpM(K) MMedEd yang juga hadir dalam pertemuan ini mengatakan bahwa ada beberapa institusi khususnya PTMA yang akan membuka FKG, direkomendasikan untuk belajar di Umsida.
"Di sini adalah tempat untuk benchmarking yang representatif untuk kita yang baru memulai membuka FKG. Bukan fasilitasnya saja, saya juga berharap ada studi tiru dari sisi semangat bagaimana Umsida tak hanya semangat membangun universitas, tapi juga semangat komitmen untuk memperjuangkan sesuatu," ujar Prof Budu.