Program Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) di Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali melahirkan sosok inspiratif. Candra Nur Azizah, salah satu lulusan berkebutuhan khusus MIK, membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk mengejar mimpi menjadi tenaga kesehatan yang handal.
Dalam sebuah wawancara eksklusif, Candra dengan penuh semangat berbagi kisah perjuangannya. Alasan utamanya memilih Prodi MIK adalah impian besar untuk terjun di dunia kesehatan dan keinginannya menggali ilmu serta pengalaman baru.
"Aku ingin menjadi nakes yang handal, dan pastinya mencoba pengalaman baru, wawasan baru, dan tentu saja ilmu baru," ungkap Candra penuh antusias.
Pengalaman Kuliah di Umsida: Rasa Diterima dan Dihargai
Selama menempuh studi, Candra merasa kampus Umsida memberikan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung. Ia mengapresiasi perlakuan setara yang diterimanya dari teman-teman maupun para dosen.
"Aku merasa teman-teman dan dosen memperlakukan aku sama seperti mahasiswa lainnya tanpa adanya diskriminasi. Itu sangat berarti bagiku," ujarnya dengan senyum penuh makna.
Baca juga:Â 5 Poin Kolaborasi Hebat, Umsida dan Ombudsman RI Teken MoU untuk Masyarakat Lebih Maju
Lebih lanjut, Candra menekankan pentingnya rasa inklusi di dunia pendidikan. Menurutnya, setiap individu, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, memiliki potensi besar untuk berkembang jika diberikan kesempatan yang setara.
"Yang aku pelajari selama kuliah, baik mahasiswa normal maupun yang memiliki kekurangan, diperlakukan sama. Hanya saja, pola pikir kita yang menentukan apakah ingin berkembang atau tidak," tambahnya.
Tantangan dan Strategi Belajar yang Unik
Di balik kisah inspiratif ini, Candra juga mengakui adanya tantangan, terutama saat menghadapi tugas kuliah. Namun, baginya, tantangan tersebut masih dalam batas wajar.
"Kuliah di MIK itu fun. Mungkin sedikit kewalahan dengan tugas, tapi itu masih dalam batas normal," katanya santai.
Untuk mengatasi kebosanan saat belajar, Candra memiliki strategi unik. Ia lebih cepat menyerap materi jika belajar sambil mendengarkan musik.
"Aku gampang bosan orangnya, jadi mungkin aku lebih cepat tanggap sambil mendengarkan musik saat belajar," jelasnya sambil tertawa.
Pandangan tentang Inklusi dan Pesan Inspiratif
Sebagai mahasiswa lulusan inklusif, Candra memiliki harapan besar untuk mahasiswa berkebutuhan khusus agar terus berjuang meraih impian. Baginya, keterbatasan bukan alasan untuk menyerah.
"Aku ingin memotivasi semua orang bahwa meskipun kita memiliki kekurangan, kita bisa sukses dengan cara kita sendiri. Yang normal pun jangan patah semangat untuk mengejar mimpi kalian," tegasnya.
Candra juga memberikan pesan penting kepada mahasiswa berkebutuhan khusus agar tetap percaya diri, membuka diri untuk berteman, dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Baca juga:Â 8 Alasan Memilih Kefir Susu Kambing untuk Kesehatan Anda
"Jangan pernah minder kalau kita punya kekurangan. Yang membedakan hanya fisik, tapi pikiran kita sama. Tetap semangat," serunya penuh keyakinan.
Ia menambahkan, "Belajarlah yang rajin, jangan buang waktumu, dan buang rasa minder jauh-jauh. Bertemanlah dengan siapa saja. Jangan sampai kekuranganmu menjadikanmu pribadi yang menutup diri."
Harapan untuk Kampus yang Lebih Inklusi
Menutup ceritanya, Candra menyampaikan apresiasi dan harapan kepada kampus Umsida agar terus mendukung mahasiswa berkebutuhan khusus. Ia percaya bahwa lingkungan pendidikan yang inklusif akan membantu semua mahasiswa, tanpa terkecuali, untuk mencapai potensi terbaiknya.
"Percaya bahwa kita bisa sukses meskipun memiliki kekurangan. Asal usaha dan doa, pasti bisa. Jangan mudah menyerah dan tetap semangat," pesannya dengan penuh harapan.
Kisah inspiratif Candra Nur Azizah menjadi pengingat bahwa semangat juang dan dukungan lingkungan yang inklusif dapat membuka jalan menuju kesuksesan. Semoga perjuangan dan motivasi Candra dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus mengejar mimpi tanpa rasa takut dan keraguan.
Penulis: Ayunda H
Editor: Rani Syahda
*Humas Umsida
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H