Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kado Manis Awal Periode, Tapak Suci Umsida Raih 3 Emas dan Peroleh Pesilat Terbaik

20 November 2024   17:20 Diperbarui: 20 November 2024   17:31 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mindset yang kita tanamkan bersama rekan-rekan tidak terkesan bertele-tele, tentu sebagai atlet adanya menang atau kalah itu sebuah kepastian. Tapi kalau memang kemenangan lah yang kita inginkan, maka kerasnya latihan lah yang harus kita jalankan, sehingga kita pun akan menghargai adanya sebuah proses, walau dalam kekalahan pun kita tetap akan menghargai kerja keras atas usaha untuk menuju tingkat yang lebih baik." tutur Syihabudin.

Sementara itu pembina Tapak Suci Umsida, Arya Bimantara SH memberikan apresiasi terhadap semangat jajaran pengurus dan anggota Tapak Suci Umsida, khususnya dalam hal program latihan, manajerial tim dan tentunya semangat berjuang untuk prestasi. Ia berharap agar capaian awal periode ini nantinya bisa menjadi pembuka yang baik dalam membawa semangat yang berkelanjutan kedepannya.

"Kedewasaan dan semangat rekan-rekan dalam menjalankan program latihan yang mulai terlihat progresif. Kelancaran koordinasi dan komunikasi pun semakin sering saya dapati, saling memotivasi, berbagi pengalaman, saling bertanya dan menjawab adalah kultur yang sangat membumi di sesi-sesi latihan." tutur Bimantara.

Kesan dan Pesan Pesilat Terbaik

Yeni Farihatul Abadiyah, tim tapak suci Umsida peraih predikat pesilat terbaik memberikan sedikit kesan, pesan dan harapannya di event awal ini. Ia menuturkan bahwa tentu masih sangat banyak pengalaman dan pembelajaran yang harus ia dalami untuk konsistensi capaian yang baik. Tidak boleh berpuas hati dan selalu bermuhasabah dalam segala proses adalah kunci penting.

"Pengalaman di event Buchory Achmad ini membawa rasa syukur yang sangat besar bagi saya, tentu di event semacam ini dimana lawan-lawan tandingnya juga bukan kaleng-kaleng ,saya juga semakin tertantang untuk memotivasi diri khususnya di masa memasuki semester tua ini." terang Yeni.

Baca juga: Simak Pengalaman Perdana Dosen Umsida Menjadi Panelis Debat Cawalikota Mojokerto

Yeni menambahkan bahwa sebagaimana atlet-atlet lain, menurutnya tantangan terbesar satang dari diri sendiri. "Mempertahankan akan terasa lebih sulit dari mencapai, namun itulah tanggung jawab. Quotes tersebutlah yang selalu terngiang ketika rasa lelah, bingung untuk mengatur waktu, menjaga stamina dan fokus antara banyaknya hiruk-pikuk kuliah, kerja dan latihan tentu sempat beberapa kali saya rasakan beratnya. Namun melihat banyaknya semangat dari teman-teman sampai dengan pembina, berkali-kali lagi berhasil membuat langkah kaki ini kembali kokoh".

Yeni mengungkapkan kebahagiaannya telah diberikan kesempatan untuk terus belajar dan mengukir prestasi, bertemu dengan tim yang solid, saling berbagi cerita melalui keseriusan  dan canda-tawa menjadikan hal-hal tersebut sebagai motivasi besar. Pungkasnya, ia menyampaikan rasa terimakasih khususnya kepada teman-temannya dan pembina, serta tak lupa atas doa dari orang tua yang turut mengantarkannya untuk suksesi mengukir prestasi.

 

Penulis : Zain Zidan Amir, Arya Bimantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun