"Mindset yang kita tanamkan bersama rekan-rekan tidak terkesan bertele-tele, tentu sebagai atlet adanya menang atau kalah itu sebuah kepastian. Tapi kalau memang kemenangan lah yang kita inginkan, maka kerasnya latihan lah yang harus kita jalankan, sehingga kita pun akan menghargai adanya sebuah proses, walau dalam kekalahan pun kita tetap akan menghargai kerja keras atas usaha untuk menuju tingkat yang lebih baik." tutur Syihabudin.
Sementara itu pembina Tapak Suci Umsida, Arya Bimantara SH memberikan apresiasi terhadap semangat jajaran pengurus dan anggota Tapak Suci Umsida, khususnya dalam hal program latihan, manajerial tim dan tentunya semangat berjuang untuk prestasi. Ia berharap agar capaian awal periode ini nantinya bisa menjadi pembuka yang baik dalam membawa semangat yang berkelanjutan kedepannya.
"Kedewasaan dan semangat rekan-rekan dalam menjalankan program latihan yang mulai terlihat progresif. Kelancaran koordinasi dan komunikasi pun semakin sering saya dapati, saling memotivasi, berbagi pengalaman, saling bertanya dan menjawab adalah kultur yang sangat membumi di sesi-sesi latihan." tutur Bimantara.
Kesan dan Pesan Pesilat Terbaik
Yeni Farihatul Abadiyah, tim tapak suci Umsida peraih predikat pesilat terbaik memberikan sedikit kesan, pesan dan harapannya di event awal ini. Ia menuturkan bahwa tentu masih sangat banyak pengalaman dan pembelajaran yang harus ia dalami untuk konsistensi capaian yang baik. Tidak boleh berpuas hati dan selalu bermuhasabah dalam segala proses adalah kunci penting.
"Pengalaman di event Buchory Achmad ini membawa rasa syukur yang sangat besar bagi saya, tentu di event semacam ini dimana lawan-lawan tandingnya juga bukan kaleng-kaleng ,saya juga semakin tertantang untuk memotivasi diri khususnya di masa memasuki semester tua ini." terang Yeni.
Baca juga:Â Simak Pengalaman Perdana Dosen Umsida Menjadi Panelis Debat Cawalikota Mojokerto
Yeni menambahkan bahwa sebagaimana atlet-atlet lain, menurutnya tantangan terbesar satang dari diri sendiri. "Mempertahankan akan terasa lebih sulit dari mencapai, namun itulah tanggung jawab. Quotes tersebutlah yang selalu terngiang ketika rasa lelah, bingung untuk mengatur waktu, menjaga stamina dan fokus antara banyaknya hiruk-pikuk kuliah, kerja dan latihan tentu sempat beberapa kali saya rasakan beratnya. Namun melihat banyaknya semangat dari teman-teman sampai dengan pembina, berkali-kali lagi berhasil membuat langkah kaki ini kembali kokoh".
Yeni mengungkapkan kebahagiaannya telah diberikan kesempatan untuk terus belajar dan mengukir prestasi, bertemu dengan tim yang solid, saling berbagi cerita melalui keseriusan  dan canda-tawa menjadikan hal-hal tersebut sebagai motivasi besar. Pungkasnya, ia menyampaikan rasa terimakasih khususnya kepada teman-temannya dan pembina, serta tak lupa atas doa dari orang tua yang turut mengantarkannya untuk suksesi mengukir prestasi.
Â
Penulis : Zain Zidan Amir, Arya Bimantara