Sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan, Muhammadiyah juga dihadapkan pada isu besar lainnya: pemanasan global dan ketimpangan ekonomi.Â
Dengan krisis iklim yang semakin nyata, Muhammadiyah perlu menunjukkan kepeloporannya dalam gerakan lingkungan berbasis agama.Â
Langkah seperti mendorong green economy melalui wakaf produktif dan pelestarian lingkungan dapat menjadi solusi konkret Muhammadiyah untuk menghadirkan Islam yang relevan dalam menjawab tantangan global.
Dalam hal ekonomi umat, Muhammadiyah juga harus lebih progresif. Pengembangan koperasi syariah, digitalisasi usaha mikro, dan pemberdayaan masyarakat melalui zakat, infak, dan sedekah (ZIS) harus menjadi prioritas.Â
Di tengah tantangan ekonomi global yang berdampak pada masyarakat bawah, Muhammadiyah punya modal sosial dan jaringan yang besar untuk mendorong transformasi ekonomi berbasis keadilan.
Dari Milad Muhammadiyah ke-112 dan Menata Masa Depan
Mulai Milad Muhammadiyah hingga ke depannya, gerakan harus lebih serius mengembangkan teknologi dalam bidang pendidikan dan dakwah.Â
Kampus-kampus Muhammadiyah dapat menjadi laboratorium inovasi teknologi yang tidak hanya mencetak lulusan unggul, tetapi juga menjawab kebutuhan masyarakat di era kecerdasan buatan (AI).
Di sisi lain, regenerasi kepemimpinan menjadi faktor kunci. Kaderisasi yang inklusif dan responsif terhadap perubahan zaman harus terus dilakukan.Â
Generasi muda Muhammadiyah perlu disiapkan tidak hanya sebagai penggerak organisasi, tetapi juga sebagai aktor perubahan di tingkat lokal, nasional, hingga global.
Milad Muhammadiyah dan Visi Besar Menuju Abad Kedua
Pada usia 112 tahun, sudah saatnya Muhammadiyah meneguhkan visi besar menuju abad kedua keberadaannya. Ada beberapa langkah strategis yang perlu menjadi fokus ke depan:
1. Ekonomi Berbasis Keberlanjutan
Muhammadiyah harus terlibat aktif dalam menciptakan model ekonomi berbasis green economy.Â