Anjing dan kucing memiliki penglihatan dua warna (dichromatic), melihat biru dan kuning, tetapi kesulitan membedakan merah dan hijau.Â
Banyak burung memiliki penglihatan warna yang sangat baik dan bisa melihat ultraviolet, yang tidak bisa dilihat oleh manusia. Ikan disebut sering kali memiliki penglihatan warna yang baik dan bisa melihat spektrum warna yang lebih luas dibandingkan manusia.Â
Beberapa serangga, seperti lebah, bisa melihat ultraviolet. Dengan menggunakan kemampuan ini lebah mampu untuk menemukan bunga. Beberapa primata memiliki penglihatan warna yang serupa dengan manusia, yaitu trichromatic (merah, hijau, dan biru).Â
Banyak mamalia nokturnal memiliki penglihatan yang lebih sensitif terhadap cahaya rendah dan mungkin memiliki penglihatan warna yang terbatas atau bahkan buta warna.
Tidak semua hewan buta warna, tetapi ada variasi yang signifikan dalam bagaimana mereka melihat dan membedakan warna.
Struktur masing-masing indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan) antara manusia dengan makhluk lainnya tidak sama.Â
Salah satu lebih peka dari yang lain. Karenanya dalam menangkap/mencerap objek bisa dipastikan ada ketidaksamaan antara manusia dengan makhluk yang lain. Belum lagi penginderaan oleh makhluk-makhluk super kecil.
Mata Manusia Tak Menangkap Semua Warna
Dalam perspektif penglihatan manusia, ada banyak warna yang tidak dapat ditangkap atau dilihat oleh mata manusia, karena keterbatasan mata manusia. Meski manusia mengenal ribuan bahkan jutaan warna, namun itu mata memiliki keterbatasan.Â
Seperti melihat objek-objek lainnya yang bersifat sangat masif seperti dalam melihat matahari. Mata manusia tidak akan sanggup untuk menatap langsung kepada matahari.
Menatap matahari secara langsung tidak akan bisa dilakukan karena itu akan membutakan mata manusia.Â