"Di semester ini kita sudah mulai mengerucut ke pembahasan Manajemen Perbankan  seperti Fintech Syariah, ALMA Bank Syariah, Analisis Laporan Keuangan," kata Ninda.
Selain itu, imbuhnya, ada pula Laboratorium Sistem Operasional Bank Syariah, Laboratorium Role Play Operasional Bank Syariah, Metode Penelitian Bisnis, dan Manajemen Strategik Bank Syariah.
 Mata kuliah Semester 7-8Â
Ia mengatakan, "Di semester ini akan dipetakan lebih spesifik. Mahasiswa mempelajari apa yang lebih dikuasai karena ini yang akan mempengaruhi topik apa yang akan diambil sebagai Tugas Akhir,".
Setelah mendapat materi pengenalan tentang Perbankan Syariah, mahasiswa akan mendapatkan pendalaman materi Perbankan Syariah. Misalnya Manajemen Inovasi Produk Dan Pemasaran Bank Syariah, Magang, Studi kelayakan bisnis, Manajemen Operasional Bank Syariah.
Perbedaan Perbankan Syariah dan Perbankan
Secara teoritis, ucap Ninda, jurusan ini non ribawi. Tapi secara taktikal, keduanya adalah sama, perbedaannya ada pada ruh.
Ninda menjelaskan suatu kasus ketika seseorang mengurus pinjaman atau cicilan ke bank.
"Kebanyakan nasabah pasti menanyakan tentang besaran cicilan yang harus dibayar. Di perbankan syariah, yang dibayarkan oleh mereka lebih manusiawi daripada konvensional.Â
Ia memisalkan KPR, di bank konvensional, nasabah harus dikenakan ikatan suku bunga, jika suku bunga naik, maka pembayaran juga bertambah.
Sedangkan di bank syariah, cicilan yang harus dibayarkan sesuai dengan harga beli di kesepakatan awal atau ketika akad.
"Di awal memang pada sistem syariah pembayarannya sedikit mahal, namun seterusnya pembayarannya flat. Berbeda dengan konvensional yang tergantung pada naik turunnya suku bunga," tatar Ninda.