UMKM sering menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses pasar, modal yang minim, serta kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan usaha.Â
Produk pemasaran UMKM
Produk yang dirilis oleh KKN-T Candinegoro dan Ranting Muhammadiyah Candinegoro dalam kegiatan ini adalah Keripik Pisang Crunchy Mania, Jamu Seje (serai jahe), pupuk kompos, dan pupuk organik cair. Â
"Inovasi produk yang kami usung adalah pembuatan kemasan standing pouch pada produk keripik pisang crunchy mania serta pembuatan label yang mengusung ranting Aisyiyah Muhammadiyah," ujar Dwiky Angga Saputra selaku koordinator seminar bisnis.
Tidak hanya dalam bentuk re-branding, katanya, tim KKN T juga membuat inovasi rasa terhadap produk keripik pisang sendiri yaitu dengan adanya 6 varian rasa yakni original, coklat, matcha, vanilla, balado, serta asin.Â
Tujuan pemberian logo dan re-branding pada produk keripik pisang adalah agar produk tersebut memiliki identitas tersendiri dan membedakan dari keripik pisang lainnya.Â
Sosialisasikan teknik pemasaran
Tidak sampai disitu saja, kelompok KKN T Candinegoro juga memberikan sosialisasi terhadap penjualan keripik pisang dan jamu herbal SEJE.
Mereka memberikan sosialisasi marketing dengan memasarkan produk secara online melalui Instagram dan Shopee. Mereka juga telah mendaftarkan sertifikasi halal produk tersebut.
"Kami berharap melalui seminar ini, ibu-ibu aisyiyah dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan akan keuntungan digital marketing serta halal center," jelas mahasiswa prodi Akuntansi itu.
Tita, koordinator pengurus ranting Aisyiyah Muhammadiyah Candinegoro, menyampaikan bahwa melalui mahasiswa KKN, ibu-ibu Aisyiyah dapat mengatasi berbagai tantangan. Misalnya, dengan membantu UMKM memanfaatkan teknologi digital, seperti media sosial dan e-commerce.
Baca juga:Â Dosen Umsida Gandeng UMKM, Bantu Kelola Manajemen Usaha