Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo (Kadiskopda), Mohamad Edi Kurniadi ST MM juga turut memberikan materi pelatihan terakhir ini.
Ia mengatakan bahwa banyaknya UMKM yang ada di Sidoarjo, yaitu sekitar 176.000 usaha kecil, membutuhkan beberapa pihak untuk mendampingi keberlanjutan usahanya.
"Terima kasih kepada Umsida dan Baznas yang memfasilitasi para pelaku usaha untuk naik kelas, mulai dari ketentuan pemasaran produk, manajemen keuangan, dan lain sebagainya," tuturnya.
Menurutnya, makna UMKM naik kelas adalah bagaimana para pelaku usaha bertransformasi dari yang awalnya tidak memiliki izin hingga mendapatkannya. Mulai dari yang tidak paham menjadi paham, dari yang tadinya melakukan pemasaran hanya secara konvensional, menjadi modern.Â
Edi melanjutkan, "Pun juga dari sisi permodalannya, saat ini banyak fasilitas permodalan yang diberikan oleh lembaga keuangan yang mendukung UMKM. Nanti tinggal bagaimana memanfaatkan permodalan tersebut,".
Sebaiknya, imbuh Edi, permodalan tersebut digunakan secara produktif, bukan konsumtif. Pengusaha seperti itulah yang ia harapkan agar usaha tersebut bisa berkembang.
Dalam enam prioritas pembangunan tahun 2023, Diskopda memiliki peran dalam pengembangan usaha mikro, koperasi dan industri kreatif melalui dukungan ekonomi digital.
"Untuk mendukung hal tersebut, 40% APBD yang dimiliki akan dibelanjakan untuk UMKM. Jadi tidak ada alasan untuk tidak naik kelas bagi UMKM," ujarnya.
Penulis: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H