"Salah satu aspek kunci dari JIT adalah persediaan minimum. Dalam sistem ini, bahan baku hanya dipesan dan diterima saat diperlukan dalam proses produksi," terangnya.
Menurutnya metode ini dapat membantu perusahaan mengurangi biaya penyimpanan dan risiko kerusakan atau kadaluwarsa barang.
Selain itu, JIT juga mendorong perusahaan untuk bekerja sama erat dengan pemasok mereka untuk memastikan pengiriman tepat waktu dan kualitas bahan yang konsisten.
Pemaparan materi terakhir mengenai Desain produk untuk UMKM disampaikan oleh Bayu Hari Prasojo SSi MPd.
Membuat desain dari mulai logo, packaging, merek dan lainnya harus disesuaikan dengan target pasar, profil pelanggan, analisis kompetitif maupun trend pasar.
Bayu menjelaskan bagaimana cara mendapatkan hasil dari kebutuhan pelanggan.
"Cara identifikasi kebutuhan pelanggan dapat dilakukan dengan survei wawancara, penelitian observasional dan pengujian penggunaan," ujarnya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain lanjutnya, "perlu mempertimbangkan fungsi dan nilai estetika".
Dalam menentukan nilai estetika penting membuat desain yang dangat interaktif dan mampu membuat calon konsumen ingin tau lebih lanjut isi produk yang di jual dan mudah menemukan di pasar saat ingin melakukan pembelian.
"Meski nantinya telah dinilai memiliki desain yang sangat baik, pelaku UMKM tidak boleh lupa untuk menerima masukan pengguna dan melakukan perbaikn berulang," tukasnya.
Penulis: Rani Syahda