Seperti yang diketahui bahwa Clash of Champions adalah kompetisi di bidang eksak. Hal tersebut menuai pro-kontra dari publik karena mereka menganggap bahwa seseorang yang menguasai ilmu eksak, merekalah yang hebat. Mengapa hanya ilmu itu saja yang dilombakan? Mungkin saja ilmu eksak dipilih karena "dianggap" lebih sulit sehingga hanya orang-orang "pilihan" saja yang bisa.Â
Atau mungkin saja karena banyak orang yang kurang menyukai bidang ini sehingga Clash of Champions hadir untuk memperkenalkan keseruan belajar ilmu eksakta.
Spread positive vibes
Saat ini, salah satu standar yang ditanamkan orang untuk menilai orang lain adalah penampilan. Namun tampaknya hal tersebut mulai berubah dengan adanya tayangan ini. Mereka menganggap bahwa fisik saja belum tentu membangun value seseorang, tapi diperlukan kemampuan otak yang mumpuni.Â
Dengan CoC, orang bisa merubah cara pandang seseorang kepada orang lain dan menyadarkan mereka bahwa pendidikan tak kalah penting dengan penampilan.
Hiburan yang edukatif
Berbagai tayangan yang ada di media Indonesia nampaknya semakin ke sini semakin susah untuk dibatasi. Program Clash of Champions menjadi salah satu tayangan menarik serta edukatif yang bisa berdampak positif kepada masyarakat. Program ini tidak hanya menyajikan tontonan yang seru, tetapi juga memberikan pelajaran penting bagi penonton.Â
Orang tua lebih aware tentang pola asuh anak
Dari tayangan ini juga bisa disimpulkan bahwa pola asuh anak sangat berpengaruh dalam perkembangan akademisnya. Dilansir dari akun YouTube Denny Sumargo yang mengundang beberapa peserta CoC, mereka mengatakan bahwa orang tua sangat berperan dalam kecerdasan anak.
"Orang tua tidak bisa mewariskan harta, tapi mereka bisa mewariskan pendidikan" ujar Xaviera Puti Adianingsih, salah satu peserta Clash of Champions dari KAIST.
"Orang tuaku mengajari untuk selalu mengucapkan afirmasi positif kepada diri sendiri, seperti aku cantik, aku sempurna, aku sehat, dan lainnya. Lalu orang tua aku juga selalu dukung anaknya terlepas dari apapun hasilnya nanti. Karena di mata mereka aku sudah mengusahakan yang terbaik, sisanya itu sudah kendali Tuhan", ucap Shakila, mahasiswa kedokteran UI.