Maksud sejalan juga disampaikan oleh Pendekar Madya Chotimul Ashom SE selaku Pimda Tapak Suci Sidoarjo. Bahwa jalur dan momentum kolaborasi haruslah selalu diperjuangkan oleh seluruh jajaran Tapak Suci yang ada di Sidoarjo, jangan sampai ada perbedaan yang bermuara pada perpecahan seperti yang sekarang masih marak terjadi di kalangan para pesilat diluar sana.
Ia berpesan bahwa Tapak Suci sesuai dengan warna seragamnya yang merah haruslah punya sifat ksatria yang pemberani. "Berani karena benar, berani menyampaikan dan melakukan kebenaran dan berani membela yang benar, dan bukan untuk gagah-gagahan apalagi sampai membuat kerusuhan di tengah organisasi apalagi masyarakat", ujar Pendekar Ashom.
Pesan dan harapan juga turut disampaiakn oleh Pendekar Utama Elok Koestantono, selaku sesepuh dan perintis awal Tapak Suci Sidoarjo, "Tapak Suci yang sekarang ini membawa semangat yang mandiri, berprestasi, berkemajuan dan mendunia, saya sangat bersyukur, melalui suksesi terselenggaranya acara ini, hal tersebut semakin nampak terlihat pada diri rekan-rekan Tapak Suci Umsida", tutur Pendekar Elok.
Beliau pun sangat mengapresiasi suksesi agenda kegiatan kali ini, Pendekar Elok juga berharap bahwa Pimcab Tapak Suci Umsida akan terus aktif dan inovatif dalam bergerak, baik secara program kerja, latihan sampai dengan prestasi.
Ia berpesan bahwa sebagai Pimpinan Cabang yang berada dalam lingkup Universitas, haruslah mampu menunjukkan kualitas yang lebih, bahkan harus mampu bergerak sebagai barometer Tapak Suci di Sidoarjo karena anggotanya yang dari kalangan anak muda dan mahasiswa yang tentunya punya semangat dan pemikiran yang tinggi dalam membawa langkah-langkah dakwah Muhammadiyah dan Tapak Suci.
Penulis : Arham Ihwaludin, Bagus Arif Rizki Refandi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H