Pimpinan Cabang (Pimcab) Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah (Tapak Suci) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses selenggarakan kegiatan workshop dan sarasehan bersama Dewan Pendekar Tapak Suci bertempat di Aula PDM Sidoarjo pada Sabtu, (25/05/2024).
Kegiatan tersebut sukses terselenggara dengan dihadiri langsung oleh Pendekar Utama Drs Afnan Hadikusumo selaku Pimpinan Pusat Tapak Suci dan didampingi langsung oleh Pendekar Madya Dr Zulfan Haidar Zamzuri yang merupakan sahabat dari Pendekar Afnan dan selaku Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia.
Kegiatan ini dikawal langsung oleh Pendekar Muda Wigatiningsih M Pd selaku perwakilan Pimpinan Wilayah (Pimwil) Tapak Suci Jawa Timur beserta Pendekar Madya Chotimul Ashom SE selaku Pimpinan Daerah (Pimda) Tapak Suci Sidoarjo beserta jajaran Dewan Pendekar, Kader dan Kosegu Sidoarjo.
Niko Renaldy, selaku ketua pelaksana kegiatan dari Pimcab Tapak Suci Umsida menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pimcab Tapak Suci Umsida bersama dengan Pimda Tapak Suci Sidoarjo.
"Memang sudah dari lama kita mengagendakan acara workshop sekaligus sarasehan ini, dalam ajang memperkuat silaturahmi Tapak Suci se-Sidoarjo, Pendekar Afnan hadir secara langsung tentu menjadi momen langka, dimana kita pun langsung mengkoordinasikan ini dengan Pimda dan juga Pimwil untuk ikut menyambut kedatangan beliau", tutur Niko.
Baca juga:Â Pesan Rektor Umsida pada 2 Mahasiswa yang Akan Magang ke Thailand
Rangkaian acara pun berjalan sangat penuh isi dan makna, dimulai dari sambutan dan ramah tamah ketua pelaksana, pembina Pimcab Tapak Suci Umsida, Pimda Tapak Suci Sidoarjo yang kemudian dilanjutkan dengan workshop oleh Pimwil Tapak Suci Jawa Timur dan sarasehan bersama Dewan Pendekar Pimpinan Pusat Tapak Suci serta PCIM Malaysia yang kemudian ditutup dengan sesi foto bersama dan diskusi santai.
Pembina Pimcab Tapak Suci Umsida, Kader Madya Arya Bimantara SH menyampaikan dalam sambutannya bahwa momen ini menjadi bentuk dari semangat juang dan proses nyata Tapak Suci Umsida, ia menuturkan bahwa meskipun Tapak Suci Umsida masih tergolong 'muda' jika dibandingkan dengan universitas-universitas lain, namun justru yang muda lah yang harus selalu aktif bergerak, membuat inovasi dan semakin memperkaya diri dengan pembelajaran dalam pelaksanaan baik program kerja maupun program latihan dan prestasi.
"Kedatangan Dewan Pendekar Pimpinan Pusat ini tentu haruslah mengingatkan kita bahwa sebagai pelaksana dakwah persyarikatan harus selalu mampu merapatkan barisan dengan para guru kita, para pimpinan kita. Sehingga dengan hal tersebut, jati diri sebagai Ortom yang benar-benar mandiri bisa mulai dibentuk, tak hanya menggantungkan dan menunggu 'Ayahanda nya', namun juga harus mampu membawa semangat dakwahnya dengan karakter luhur masing-masing", ungkap Bimantara.
Sembari mengutip ayat-ayat di surat Ali Imran, Bimantara juga menuturkan bahwa sebelum mampu menjalankan perintah "waltakum minkum ummatuy yad'una ilalkhair" sebagai seorang pesilat Tapak Suci harus terlebih dahulum mampu memahami dan mengamalkan ayat sebelumnya yakni "wa'tashimu bihablillahi jami'aw wa la tafarraqu". Sehingga sebelum menyeru kepada dakwah persyarikatan, haruslah terlebih dahulu mampu mampu mewujudkan silaturahmi, sinergi dan kolaborasi yang nyata didalamnya.
Baca juga:Â Fenomena FoMO Hingga Munculnya JoMO