Tiga pesan halalbihalal PCM Tulangan Sidoarjo disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen PCM Tulangan Dr Kumara Adji Kusuma SFilI CIFP, Sabtu (27/4/2024).
Halalbihalal berlangsung di Masjid Baiturrahman Kompleks SD Kreatif Muhammadiyah 2 (SD Muda) Tulangan Jalan Raya Kemantren, Tulangan, Sidoarjo.
Hadir jajaran PCM Tulangan, anggota Majelis Dikdasmen, seluruh kepala sekolah, guru, dan karyawan sekolah Muhammadiyah.
Dalam sambutanya Kumara Adji Kusuma menyatakan, halalbihalal ini juga menjadi pertemuan rutin triwulan Majelis Dikdasmen.Â
Dia mengucapkan taqabbalallahu minnawaminkum. Selamat Idul Fitri 1445, mohon maaf lahir dan batin kepada undangan yang hadir.
Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini menyampaikan tiga pesan dalam pertemuan tersebut.
Baca juga:Â 3 Dosen Umsida Dampingi Sertifikasi Halal dan Keuangan Digital pada Wirausaha Muhammadiyah Sidoarjo
Pertama, untuk penguatan dan konsolidasi antara kepala sekolah, guru dan karyawan dengan Majelis Dikdasmen PCM Tulangan.
"Semua komponen AUM harus bisa kompak dan solid dalam menjalankan misi dan visi sekolah. Tidak banyak mengeluh," terangnya.
Kedua, ia mengingatkan Majelis Dikdasmen sudah menginstruksikan AUM menjalankan program beasiswa penuh atau potongan biaya pendidikan bagi anak-anak guru dan karyawan yang bersekolah di lingkungan AUM PCM Tulangan.
"Maka Majelis Dikdasmen meminta kepala sekolah, guru, atau karyawan tidak mengeluh dan tidak ada alasan lagi guru dan karyawan tidak menyekolahkan anaknya di AUM Cabang Tulangan," tegasnya.
Ketiga, ia menekankan, Majelis Dikdasmen akan menertibkan administrasi bagi guru dan karyawan dengan menerbitkan Surat Keputusan (SK).
"Karena masih banyak guru dan karyawan di lingkungan AUM Cabang Tulangan belum mempunyai SK menyebabkan status guru atau karyawan tidak jelas. Ini berimplikasi pada semangat kerja kurang maksimal," terangnya.
Baca juga:Â Tim Dosen Umsida Lakukan Pendekatan Konseling di Sekolah
Selanjutnya Ketua PCM Tulangan Abdillah Adhie berpesan dua hal saat tausiyah. "Pertama, mengajar di sekolah dari pagi sampai siang niatkan dengan ikhlas," katanya.
Ibarat wirid atau shalat, sambungnya, shalat diawali wudhu dahulu kemudian takbir dan diakhiri salam.
"Semua pahala mengajar atau shalat akan kembali kepada kita nanti dalam bentuk apapun dari Allah SWT," pesannya.
Kedua, sangat keliru bila kepala sekolah, guru atau karyawan niat  mengajar atau bekerja diniatkan mencari uang. "Tapi niatkan ibadah dengan mendidik anak-anak menjadi anak yang saleh!" ujarnya. (*)
Sumber: pwmu.co
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H