"Tidak usah khawatir, pihak UTAR telah menjelaskan dari hal yang remeh hingga yang paling penting ketika mahasiswa akan berangkat ke Malaysia. Entah dari cara menggunakan transportasi umum, toko makanan halal, hingga cara mengerjakan ujian, mereka telah membimbing para mahasiswa ini," jelasnya.
Jadi tidak perlu khawatir. Ikom cukup selektif dalam memilih university partner karena sebenarnya banyak kampus yang telah mengajukan kerja sama. Tapi hal tersebut harus diseleksi terlebih dahulu mana yang benar-benar mengajak kerja sama dan bisa membimbing mahasiswa dengan pemahaman yang mudah dimengerti, mulai administrasi hingga kehidupan di negara tujuan.
Dan ia menjelaskan bahwa program ini terus berlanjut dan resiprokal. Jadi tidak hanya kita mengirim, tapi Umsida juga akan menerima mahasiswa dari UTAR untuk berkuliah di sini.Â
Baca juga: FAI Umsida Undang Penasehat Al-Azhar di Seminar Internasional
"Jangan ragu untuk daftar jika ada tawaran program ini. Banyak hal yang tidak bisa dihitung dengan uang saat kita mencari ilmu terutama ke luar negeri. Seperti pengalaman sharing dan mempelajari budaya orang lain, toleransi, itu mahal dan tidak bisa didapat hanya dengan puas di tempurung," tutupnya.
Penulis: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H