Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Orang Memiliki Second Account? Ini 7 Alasannya

14 Maret 2024   10:10 Diperbarui: 14 Maret 2024   10:20 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Menjaga privasi

Ilustrasi: Unsplash
Ilustrasi: Unsplash

Pada main account hanya digunakan untuk mengunggah kegiatan atau acara yang sifatnya formal. Karena pada main account jumlah pengikut atau yang diikutinya banyak, dari teman saat sekolah dasar hingga temannya sekarang bahkan tak jarang pengikut atau yang diikutinya adalah orang yang tidak ia kenal. Jadi seseorang harus lebih berhati-hati ketika ingin mengunggah suatu konten.

Tak semua orang menggunakan media sosial untuk berekspresi. Ada pula yang hanya sebagai media informasi saja atau keperluan tertentu. Misalnya hanya digunakan untuk mengunggah foto dan video tugas sekolah saja. 

Lihat juga: Munculnya Pencerahan Islam yang Bisa Tuntaskan Budaya Korup

Ia sengaja tidak mengunggah foto pribadinya pada akun Instagram dikarenakan merasa aktivitas seperti itu tidak penting baginya. Bentuk pengekspresian diri tidak harus melalui posting di akun Instagram, melainkan cukup dinikmati sendiri di kehidupan sehari-hari tanpa dibagikan di media sosial.

7. Stalking

Tak sedikit pengguna Instagram yang memiliki dua akun untuk fungsi yang berbeda, stalking misalnya. Kebebasan penggunaan new media kini juga dimanfaatkan orang untuk menggali informasi orang lain dengan lebih mudah. 

Mereka melakukan stalking untuk menggali informasi lebih dalam tentang pengguna lain tanpa diketahui identitas yang sebenarnya.

Jadi, itulah tujuh motif seseorang memiliki akun Instagram lebih dari satu. Di era kebebasan bermedia sosial seperti saat ini, dibutuhkan filtrasi dan rasa bijak dalam mengelolanya. Hal tersebut berguna jika terjadi hal-hal negatif sebagai dampak media sosial.

Sumber: Kukuh Sinduwiatmo MSi

Penulis: Romadhona S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun