Berbeda dengan M. Nauval Amrullah, mahasiswa semester 6 yang sudah dua kali mengikuti kompetisi internasional Paku Bumi Open. Pada tahun 2021, Nauval berhasil mendapatkan medali emas. Namun, tahun ini target Nauval untuk mempertahankan tahtanya itu gugur. Tahun ini ia membawa pulang cukup di medali perak i kategori tanding kelas A Â dewasa putra.
"Ini waktu persiapannya berbarengan dengan waktu saya KKN. Jadi sedikit sulit untuk latihannya. Tapi saya tetap rutin latihan fisik di posko. Mungkin memang faktor intensitas saya latihan yang perlu dievaluasi dari pertandingan kali ini," tutur mahasiswa asal informatika ini.
Ada pula mahasiswa dari prodi PGSD, Putri Jelita Trio Seftina yang menyabet medali perak di kategori tanding kelas A dewasa putri. Putri yang sudah semester 8 ini tak patah semangat untuk mengikuti berbagai lomba walau juga harus menyelesaikan tugas akhir kuliah.
"Siapa sih yang tidak suka mendapatkan prestasi? Apalagi jika kegiatan kuliahnya tidak terganggu dan hanya memerlukan manajemen waktu saja. Jadi itu yang membuat saya bertahan sebagai atlet tapak suci," ujar Putri.
Ia merasa senang bisa mengikuti ajang seperti Paku Bumi Open ini. Melalui kompetisi seperti ini membuatnya mengenal lebih banyak orang dan pengalaman. Support Umsida pun juga sangat ia rasakan. Hal itulah yang membuatnya tetap bersemangat untuk mengikuti lomb.
Penulis: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H