Lihat juga: Tepis Anggapan Akan Telat Lulus Kuliah, Atlet Karate Ini Jadi Wisudawan Berprestasi
Niko bukanlah satu-satunya mahasiswa yang bertanding di dua kategori. Ada pula seorang srikandi bernama Wadha Hani Aulia, ia membawa pulang medali emas pada kategori kelas A dewasa putri dan medali perak pada kategori seni tunggal tangan kosong dewasa putri.
Tahun ini merupakan Paku Bumi Open Championship kedua yang pernah ia ikuti. Sebelumnya, Wardha berhasil menyabet medali emas saat Paku Bumi Open 2021 di GOR Jatinangor, Sumedang.
"Sebenarnya kedua pertandingan ini tidak beda jauh. Namun tahun ini saya harus berlatih lebih giat karena terdapat beberapa peraturan baru yang terdiri dari beberapa tarikan. Jadi latihannya lebih ke fisik dan mengatasi jatuhan yang benar karena rawan cedera di bagian tersebut," ucap Wardha.
Dari peraturan itu, sambungnya, membuat atlet tapak suci harus lebih giat berlatih. Wardha sendiri mulai intens berlatih untuk kejuaraan ini sejak awal tahun lalu. Namun ia tetap rajin berlatih setiap hari untuk menjaga performanya.
Salut akan kekompakan tim
Wardha merupakan mahasiswa semester akhir prodi Teknologi Pangan. Saat mengikuti pertandingan ini, ia tak hanya bersama teman seangkatan saja, malah kebanyakan adalah mahasiswa semester awal.
Ia melanjutkan, "Di turnamen ini kebanyakan anak-anak maba, jadi menurut saya support dari mereka sangat berarti. Lalu kepekaannya terkait tanggung jawab tim juga sangat bagus sehingga enak diajak kerjasama. Apalagi pertandingan untuk dewasa berlangsung seharian penuh di dua kategori itu,".
Ditambah lagi, Wardha bermain double di pertandingan ini dan menargetkan juara, jadi peran kekompakan tim sangat berarti baginya. Namun, Wardha mengaku bahwa hasil yang ia dapat tidak sesuai yang diharapkan.
"Ada kesalahan saat saya bermain di seni, gerakan saya terlalu cepat lima detik, jadi ada pengurangan waktu di situ, sayang sih sebenarnya. Tapi saya sendiri kalau ke seni kurang fokus, lebih ke yang fighter. Pas mau main yang seni tapi kepotong waktu istirahat, jadi terganggu," tutur mahasiswa semester 8 itu.
Lihat juga: Umsida Timba Ilmu dengan UHT Surabaya Terkait Pengembangan FKG
Secara keseluruhan, ia merasa senang bisa membawa pulang prestasi yang membanggakan. Ia juga salut dengan tim tapak suci Umsida yang selalu menjaga kekompakan. Lalu, dukungan pihak Umsida juga mempengaruhi performa para atlet, mulai dari fasilitas, moral, dan material.