Stunting, masalah pertumbuhan yang terhambat pada anak-anak di bawah usia lima tahun, menjadi perhatian utama di desa Gerbo. Pemdes Gerbo bersama masyarakat setempat berupaya mengatasi masalah ini tak hanya melalui posyandu balita saja, tapi juga melalui pemberdayaan perempuan.
Pemberdayaan perempuan dan penyuluhan keluarga
"Posyandu di desa Gerbo tidak hanya berfokus pada anak-anak saja, tetapi juga memberdayakan perempuan sebagai agen perubahan kesehatan di dalam keluarga. Program pelatihan keterampilan ibu-ibu desa Gerbo tidak hanya mencakup aspek kesehatan, tetapi juga keahlian memasak gizi seimbang dan menciptakan lingkungan rumah yang mendukung pertumbuhan optimal anak," ucap Arya Wahyu Ramadhan, ketua KKN-P 52.
Baca juga: Kolaborasi Ciptakan Pendidikan Berkualitas, Mahasiswa KKN-P Umsida dan SD Sentul 1 Bersatu
Selain itu, sambungnya, penyuluhan tentang pola asuh yang baik dan stimulasi perkembangan anak diintegrasikan dalam kegiatan posyandu. Dengan melibatkan orang tua secara aktif, diharapkan pemahaman mereka terhadap tumbuh kembang anak meningkat, sehingga dapat mencegah stunting sejak dini.
Setiap bulan, ibu-ibu hamil dan balita diundang untuk mengikuti kegiatan posyandu. Tim kesehatan yang terdiri dari bidan, petugas kesehatan, dan relawan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Pemeriksaan berat badan, tinggi badan, serta asupan gizi anak menjadi fokus utama untuk mencegah dan mengatasi stunting.
Posyandu sebagai pondasi kesehatan balita
Posyandu bukan hanya sekadar tempat pemeriksaan kesehatan rutin, tetapi juga pusat informasi dan edukasi bagi masyarakat sekitar. Kegiatannya seperti seminar, lokakarya, dan kegiatan edukatif lainnya. Posyandu berusaha membangun kesadaran akan pentingnya asupan gizi yang cukup selama kehamilan dan pada tahap-tahap pertumbuhan anak.
Adanya kolaborasi dengan tokoh masyarakat, guru sekolah, dan perangkat desa juga menjadi kunci kesuksesan dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat. Dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, upaya pencegahan stunting di Desa Gerbo menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.Â
Dengan ada proker ini, warga turut aktif berpartisipasi dalam mengikuti penyuluhan dan posyandu. Hal ini menjadi harapan besar supaya permasalahan stunting bisa segera diatasi.
Baca juga: KKN-P 31 Umsida Aktif di Posyandu Sosialisasikan Pencegahan Stunting
"Inisiatif kami disambut baik. Kami merasa dihargai dalam Menjalankan program kerja upaya menangani stunting dan tingkatkan kesehatan balita. Kolaborasi ini membuktikan bahwa kerjasama masyarakat dan mahasiswa bisa menciptakan perubahan positif dalam membangunan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan," tutup Arya.
Penyunting: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H