Mohon tunggu...
Umrohatul Dalifah
Umrohatul Dalifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Saya adalah mahasiswa dari universitas Muhammadiyah Malang yang menempuh S1 dijurusan pendidikan Biologi

Selanjutnya

Tutup

Seni

Alam Bercerita: Kolase Daun Pisang Sebagai Jendela Kreativitas Anak RA Al Masithoh

9 Agustus 2024   22:10 Diperbarui: 9 Agustus 2024   22:10 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pengerjaan kolaseDokumen pribadi Pmm 63 

Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM)  kelompok 63 gelombang 3 menghadirkan kegiatan kreatif dan edukatif untuk anak-anak RA Al Masithoh melalui program unggulan kolase memanfaatkan bahan alam daun pisang kering. Kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan kreativitas, meningkatkan keterampilan motorik halus, dan mengenalkan konsep peduli lingkungan kepada anak-anak usia dini.

Kolase adalah teknik menempel berbagai bahan pada sebuah permukaan untuk menciptakan suatu karya seni. Dalam program ini, daun pisang kering dipilih sebagai bahan utama karena mudah ditemukan di lingkungan sekitar dan memiliki tekstur unik yang menarik untuk dieksplorasi oleh anak-anak. Penggunaan bahan alam ini juga sejalan dengan prinsip pemanfaatan limbah organik dan pengenalan nilai-nilai pelestarian lingkungan sejak dini.

Kegiatan diawali dengan pengenalan konsep kolase kepada anak-anak RA Al Masithoh. Tim PMM menjelaskan secara sederhana apa itu kolase dan bagaimana teknik pembuatannya. Anak-anak diajak untuk mengamati berbagai contoh karya kolase yang telah disiapkan, sehingga mereka mendapat gambaran tentang hasil akhir yang akan mereka buat.

Selanjutnya, tim PMM mengajak anak-anak untuk mengumpulkan daun pisang kering di sekitar lingkungan sekolah. Proses ini tidak hanya menyenangkan bagi anak-anak, tetapi juga mengajarkan mereka tentang kebersihan lingkungan dan pemanfaatan bahan-bahan yang biasanya dianggap sebagai sampah. Anak-anak diajarkan cara memilih daun pisang kering yang masih dalam kondisi baik untuk digunakan dalam kolase.

Setelah bahan terkumpul, anak-anak dibimbing untuk memotong daun pisang kering menjadi berbagai bentuk sederhana seperti lingkaran, segitiga, atau potongan kecil tidak beraturan. Proses ini melatih keterampilan motorik halus mereka, sekaligus mengajarkan konsep bentuk geometris dasar. Tim PMM memastikan keamanan anak-anak dalam menggunakan alat potong dengan pengawasan ketat dan bantuan jika diperlukan.

Tahap berikutnya adalah proses menempel potongan daun pisang kering pada kertas atau kanvas yang telah disediakan. Anak-anak diberi kebebasan untuk berkreasi sesuai imajinasi mereka, namun tetap dengan panduan dari tim PMM. Beberapa tema sederhana seperti pemandangan alam, hewan, atau bunga dapat diberikan sebagai inspirasi. Proses menempel ini melatih kesabaran, konsentrasi, dan kreativitas anak-anak.

Selama kegiatan berlangsung, tim PMM juga menyisipkan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan bahan-bahan alami di sekitar kita. Anak-anak diajak berdiskusi tentang manfaat pohon pisang, bagaimana daun pisang biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan mengapa penting untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Hasil kolase Dokumen pribadi 63
Hasil kolase Dokumen pribadi 63

Setelah karya kolase selesai, diadakan sesi pameran kecil di mana setiap anak dapat memperlihatkan dan menceritakan tentang karya mereka. Kegiatan ini melatih kepercayaan diri anak-anak sekaligus mengembangkan kemampuan berbahasa mereka. Tim PMM memberikan apresiasi atas setiap karya yang dihasilkan, menekankan bahwa setiap kreasi adalah unik dan berharga

Program kolase daun pisang kering ini tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak RA Al Masithoh, tetapi juga memberikan inspirasi bagi para guru untuk mengembangkan kegiatan serupa di masa mendatang. Tim PMM membagikan panduan sederhana tentang cara membuat kolase dari bahan alam lainnya, sehingga aktivitas ini dapat dilanjutkan setelah program PMM berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun