Suara itu begitu keras sehingga terdengar dalam jangkauan jarak jauh. Rumah saya yang berjarak sekitar 7 kilometer dari kota Madiun. Namun kami bisa mendengar glur tersebut. Inilah penanda berbuka puasa ketia pada jaman dahulu. Kadang Ayah saya pergi ke sawah untuk bisa mendengarkan glur tersebut. Kami mendengarkan glur tersebut dengan suka cita karena kami bisa segera berbuka puasa. Semoga Almarhum Pak Har diterima Allah SWT dan mendapat balasan setimpal atas amal ibadah beliau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!