Pengalaman Menjadi Pengawas Asesmen Bakat dan Minat ( ABM) 2024
Tanggal 19 Pebruari 2024 merupakan hari pertama pelaksanaan Asesmen Bakat dan Minat (ABM). Â Asesmen ini diikuti oleh siswa kelas 9 tingkat SMP/MTs dan sederajat di seluruh Indonesia. Ini pertama kalinya siswa madrasah kami mengikuti AMB. Tahun lalu ada ABM, namun tidak untuk semua sekolah.Â
Asesmen Bakat dan Minat (ABM) merupakan asesmen yang tidak mengukur kemampuan akademik, namun dirancang untuk memprediksi kemampuan seseorang pada bidang-bidang khusus dan minat berdasarkan ketertarikan pada kegiatan atau pekerjaan tertentu.
Saya mendapat tugas menjadi pengawas ABM di madrasah saya. Pelaksanaan ABM diadakan di laboratorium komputer karena asesemennya berbasis online. ABM ini merupakan salah satu langkah dari Pusmendik  untuk mengetahui bakat dan minat siswa.
Peserta ABM adalah siswa siswi kami kelas 9 yang telah terdaftar. Tidak ada gabungan dari madrasah lain karena memang harus dilakukan secara mandiri, tidak bisa menumpang pada unit pendidikan lain.
Pukul 07.45 pagi  semua peserta ABM sudah berada didalam ruang laboratorium. Mereka siap mengikuti asesmen. Dimadrasah  saya ada 2 ruang, jumlah peserta dalam setiap ruang maksimal 20 siswa.
Sebagai pengawas ABM, saya bertugas mengawasi para peserta. Memastikan mereka tidak membawa tas, HP, kalkulator, dan alat bantu hitung lainnya.
Sesuai dengan juknis, pengawas ABM membacakan tata tertib untuk para peserta. Peserta wajib membawa alat tulis masing-masing dan tidak boleh meminjam.Â
Tidak seperti asesmen biasanya yang sering dilakukan, selama pelaksanaan ABM peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruang ujian. Maka dari itu siswa disarankan ke toilet sebelum asesmen berlangsung.
Selanjutnya pengawas membacakan Petunjuk Pengerjaan Asesmen. Ini hal baru bagi kami maka sebelumnya harus membaca petunjuk teknis pelaksanaan ABM. Â Asesmen ini terdiri dari 2 bagian, yaitu asesmen bakat dan asesmen minat.
 Asesmen bakat tediri dari 140 butir dengan waktu pengerjaan 120 menit. Tujuan asesmen ini mengukur bakat yang terdiri dari verbal, kuantitatif, penalaran, figural, mekanikal, penggunaan bahasa dan klerikal.