Mohon tunggu...
ummu zahra khoirunnisa
ummu zahra khoirunnisa Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro

Bumi memang bulat, luas dan terlihat menyeramkan. Aku ingin melaluinya, rasanya seperti ketagihan. Walau bulatan itu, belum terlewati sempurna.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Anak Kedua: Sekali Saja Aku Pernah Merasa Menjadi Pemenang

20 April 2024   01:03 Diperbarui: 20 April 2024   01:03 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tolong temani mereka, mereka takut apa-apa dilakukan sendiri.

Tolong bantu mereka, mereka sangat mudah rapuh dan butuh dirangkul.

Tolong ada untuk mereka, setidaknya rasa penasaran mereka akan rasanya menjadi anak pertama dan terkahir pernah dirasakan. 

Mereka tetap anak, rahmat yang dititipkan tuhan.

Sesederhanameneri agar dapat menerima seutuhnya perhatian ibu dan ayah.

Tidak ada kata terlambat untuk menyadari, bahwa anak kedua itu kuat diluar dan memang serapuh itu di dalamnya.

Mereka seperti 'angin', ada tapi tak terlihat.

Semoga, dunia mendengar ini dan merangkul mu.

Anak kedua...

Terimakasih, sampai sejauh ini kamu tetap bertahan walaupun memang tidak mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun