Mohon tunggu...
Ummul Latifah
Ummul Latifah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Peran Gen Z dan Kaum Milenial pada Pemilu 2024

7 Februari 2024   10:42 Diperbarui: 7 Februari 2024   10:59 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 

2004. Pemilih di Indonesia akan memilih 

presiden dan anggota legislatif, baik DPR, 

DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/

Kota secara serentak. 

Ini adalah kedua kali nya pemilu serentak dilaksanakan setelah yang pertama pada tahun 2019. Pemilu tahun ini di dominasi oleh pemilih pemula dan pemilih muda Di lansir dari kpu.go.id menurut August Mellaz seorang ahli aktivis pemilu menyampaikan pemilih pada Pemilu 2024  berasal dari Generasi Z dan Milenial.

 Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), setidaknya 33,60 persen pemilih masuk kategori milenial, sedangkan Generasi Z ada sekitar 22,85 persen dari total DPT. 

Itu artinya, gabungan kedua generasi tersebut mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pemilu mendatang. Generasi tersebut selain dikenal lebih melek teknologi informasi, juga memiliki pandangan yang inovatif terkait berbagai isu, termasuk tentang lingkungan dan perubahan iklim. Untuk itu, generasi muda penting tak hanya mengenali, mendalami, memeriksa visi dan misi serta program yang ditawarkan peserta pemilu, termasuk partai politik, caleg, calon presiden dan wakil presiden, dan calon kepala daerah, tetapi juga membantu KPU dalam proses pelaksanaan Pemilu 2024. 

Penetapan jadwal pemungutan suara Pemilu 2024 untuk WNI di luar negeri dilaksanakan pada 5 sampai 14 Februari 2024.

August Mellaz juga menyampaikan pentingnya generasi muda membantu KPU dalam momentum Pemilu dengan memiliki persepsi dan cara pandang yang sama bahwa pemilu sebagai sarana integrasi bangsa, sarana mempersatukan bukan memecah belah.

Kualitas pemilu diukur dari penghormatan dan perlindungan terhadap kebebasan warga negara dalam menggunakan hak-hak politik. Termasuk, tidak adanya intimidasi, diskriminasi, serta untuk memperoleh informasi alternatif. Kedua, seberapa tinggi tingkat kompetisi (competitiveness) kontestasi dimungkinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun