Hiyhana diam mendengarkan.
"Baik buruknya hati  sangat menentukan selamat tidaknya anggota badan, baik ketika di dunia maupun di akhirat kelak.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jazad manusia itu ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik maka akan baiklah seluruh jasadnya. Namun, jika segumpal daging itu buruk maka buruklah seluruh jasadnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati" Ini bunyi hadis riwayat Bukhari no.52 dan Muslim no. 7," jelas Adil sambil menikmati jus lemonnya.
Hiyhana menguap.
"Hati memerlukan nutrisi agar tumbuh sehat.  Nutrisi hati itu tidak lain adalah istikamah mengerjakan  amalan sunah seperti salat sunah Dhuha dan Tahajud, tilawah, berpuasa sunah, bersedekah, dzikirullah, sholawat dan  banyak beristighfar, " kata Adil tanpa melihat Hiyhana.
Hiyhana diam membisu.
"Dalam soal istighfar
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,"Sesungguhnya hatiku sedikit lupa mengingat Allah maka aku beristighfar kepada- Nya dalam sehari seratus kali... " ucap Adil.
Hiyhana menunduk lagi.
"Doa untuk menjaga kesehatan hati sebagaimana yang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam contohkan adalah, "Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku agar selalu di atas agama-Mu," kata Adil  membaca doa.
Hiyhana semakin menunduk.
"Kalau Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam yang ma'shum  saja setiap hari selalu memohon ampun kepada-Nya agar  hatinya terjaga maka apalagi kita yang banyak berlumuran dosa," Adil menutup bukunya.
Betapa terkejut hati Adil ketika melihat  Hiyhana  menelungkupkan kepalanya di meja. Lebih terkejut lagi ketika Adil mendengar kata-kata Hiyhana. Lalu Adil cepat-cepat berdiri dan mendekati adiknya yang tengah mengigau.