Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semua Orang sedang Antri

27 Desember 2022   17:35 Diperbarui: 27 Desember 2022   17:52 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berusahalah selalu menjaga wudhu.  Agar  kebersihan  jazad dan hati kita selalu terjaga. Sehingga kapanpun Allah ta'ala memanggil kita, Insya Allah jazad dan hati kita dalam keadaan bersih dan suci.

Juga berusahalah mengerjakan sholat wajib tepat waktu awal waktu, istiqamah mengerjakan amalan-amalan sunnah seperti  rutin membaca Al-Qur'an, sholat Sunnah Dhuha Tahajud, berpuasa Sunnah, bersedekah dan dzikrullah  (dzikir setiap saat , dzikir pagi dan petang), serta banyak memuji-muji-Nya. 

Caranya dengan menyebut 99 nama-Nya yang terindah  atau Asmaul Husna. Selain itu  isilah hati dengan banyak-banyak bersholawat, istighfar dan   berdoa memohon pertolongan kepada-Nya saja. Bersabar ketika mendapatkan ujian atau cobaan-Nya. 

Misalnya berusaha bersabar ketika kematian orang-orang yang kita cintai, suami menikah lagi, jatuh sakit parah, hidup dalam kekurangan, atau orang lain berlaku buruk kepada kita. Karena semua itu dapat menghapuskan dosa-dosa kita selama kita mau bersabar menghadapinya. Dan berusaha bersyukur setiap mendapatkan nikmat-Nya.

Tak perlu khawatir akan rezeki kita. Setiap hamba-Nya sudah mempunyai jatah rezekinya masing-masing.  Sekalipun resesi ekonomi tengah melanda, harga sembako naik semua serta penghasilan kita tidak menentu.  Sehingga kita terpaksa mengencangkan ikat pinggang. Tetapi, ada Dia yang Mahakaya dan selalu mencukupi kebutuhan kita selama kita mau bertakwa.

Yang paling penting adalah kita  mau  menyadari bahwa kita semua sedang menuju kampung abadi dan sekaligus sedang antri  menunggu giliran malaikat maut mencabut nyawa kita. Oleh karena itu sebelum tiba giliran kita maka gunakanlah sisa umur kita untuk memanaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya. 

Sehingga ketika tiba giliran  malaikat maut menjemput kita, dengan izin-Nya kita sudah siap. Bahkan kita dapat menyambutnya dengan suka cita.  Semoga nantinya kita diberi-Nya husnul khotimah. Aamiin Yaa Robbal'alamin.

---37---

Surabaya, 20 /01/2022.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun