"Masih berjualan madu Ma'e?"
"Ya Bu. Saya masih berjualan madu dan berdagang kecil-kecilan. Yang penting saya sudah  berikhtiar  mencari karunia-Nya seoptimal mungkin. Laris atau tidak bukan urusan saya.  Karena yang  menggerakan hati pembeli adalah Allah azza wa jalla.  Penghasilan saya memang relatif kecil sekarang.. Tetapi Allah selalu mencukupi kebutuhan saya setiap  hari. Alhamdulillah setiap ada suatu keperluan Allah selalu memenuhinya."
Beberapa menit kemudian Ma'e pamit pulang.
Sebelum Ma'e meninggalkan ruang tamu Bu Titien membawakan bungkusan berisi beberapa buah  tahu isi kepada Ma'e.
"Terima kasih, Bu. Assalamualaikum!" Ucap
Ma'e sambil berjalan ke luar ruangan.
"Wa'alaikum sallam!" Jawab Bu Titien .
Ma'e  berjalan kaki menuju rumahnya sambil  hatinya berdzikir, solawat dan istighfar. Sekali-sekali Ma'e  berdoa , "Ya Allah. Berilah aku rezeki yang  halal. Berilah aku limpahan  kemurahan-Mu. Sehingga tak  mengharapkan  kepada selain dari-Mu."
Sepuluh menit kemudian Ma"e tiba di rumahnya. Setelah mengucapkan salam dan anak-anak Ma'e  menjawab salam, Ma'e memasuki rumahnya. Lalu Ma'e membuka bungkusan yang berisi  tahu isi dan  mengeluarkan isinya. Belum sampai lima menit tahu isinya ludes.  Karena  anak-anak Ma'e langsung  menyerbunya..
Bondowoso, 7/12/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H