Mohon tunggu...
Azkamae
Azkamae Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Pembelajar

Belajar di manapun, kapan pun, dan pada siapapun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Clash of Civilization", Siapakah Pemenangnya?

6 Januari 2020   09:01 Diperbarui: 6 Januari 2020   09:11 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nationalacademics.org

 Sebagai umat Islam ,  yakin kepada firman Allah dan bisyarah Rasulullah Saw yang menjelaskan bahwa sejatinya Islam akan memenangkan seluruh pertarungan di dunia ini merupakan kewajiban yang tak
Allah SWT berfirman : 

Allah Subhanahu Wa Ta'alaberfirman:

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai (Islam). Dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. An-Nur; 24:55)

 Allah jua memberi pujian kepada umat Islam sebagai umat terbaik. Yang beruntung dengan amal Sholih dan menyeru kepada Al Haq (mendakwahkan Islam). 

Secara dzohir  telah banyak bukti menunjukkan bahwa saat ini kapitalisme sekuler perlahan namun pasti sedang menggali kuburnya sendiri. Kerusakan demi kerusakan yang terjadi akibat dari sistem rusak non fitrah ini menjadi bumerang bagi eksistensi kapitalisme sekuler. 

Ketidakmampuan untuk mengatur roda kehidupan berjalan secara baik akan menyebabkan tabrakan beruntun yang tak lagi bisa dihindarkan.
Terlihat dari banyaknya kegagalan sistem ini dalam mengurusi urusan manusia.  

Dalam pemerintahan, sistem demokrasi (anak emas sekulerisme) telah nyata tak pernah memihak selain kepada kepentingan kapitalis. Harga barang kebutuhan pokok terus melangit, pelayanan publik kian mencekik. Sementara di depan mata para pejabat bergelimang kemewahan dan para koruptor tak lagi merasa dirinya kotor.

Ketidakmampuan sistem ini juga tampak pada kehidupan sosial masyarakat. Kebebasan yang digaungkan dan dikampanyekan di bawah selimut HAM (Hak Asasi Manusia) nyatanya telah menjadi biang keladi bagi banyak kerusakan dan penyimpangan. 

Pergaulan bebas, maraknya zina, serta produk  haram seperti miras dan narkotika berkembang pesat dalam iklim sekuler kapitalis. Maka wajar jika akan ada satu titik di mana manusia berakal akan menjadi jenuh serta jengah dengan semua ini. 

Di sinilah kaum muslimin diperlukan sebagai penerus peradaban gemilang. Selalu berupaya agar Islam kembali hadir dalam kehidupan. Tampil sebagai pemenang tunggal bagi pertempuran  ideologi, dengan tuntunan Illahi serta terbukti mampu memberikan solusi.

Karenanya, tak ada jalan lain untuk  terus berdakwah menyebarkan Islam ke tengah masyarakat. Menjadikannya sebagai poros kehidupan, yang berputar dengan harmoni indah penuh berkah. Wallahu alam bishshowab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun