Sekolah Islam Terpadu sebagai lembaga pendidikan memerlukan sarana fisik yang memadai untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif. Sarana fisik yang baik akan memberikan kenyamanan bagi guru dan siswa, serta mendukung kelancaran proses pembelajaran. Menurut Hasibuan, sarana fisik ini sangat penting karena akan meningkatkan motivasi kerja, kualitas interaksi antara guru dan siswa, serta memperlancar alur pembelajaran. Gedung yang bersih dan nyaman, ruang kelas yang dilengkapi dengan fasilitas multimedia, serta adanya ruang-ruang pendukung seperti laboratorium dan perpustakaan, merupakan contoh sarana fisik yang dapat menunjang pengembangan SDM di SIT.
2. Sarana Non-Fisik
  Selain sarana fisik, sarana non-fisik juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Salah satunya adalah teknologi informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Dengan adanya perangkat komputer, internet, serta aplikasi pembelajaran digital, proses transfer ilmu di SIT menjadi lebih efektif dan efisien. Hasibuan juga menekankan pentingnya sistem komunikasi yang baik antar semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, baik itu guru, siswa, orang tua, maupun masyarakat. Di SIT, penggunaan teknologi dalam rangka memberikan materi yang berbasis nilai-nilai Islam juga menjadi sebuah keunggulan tersendiri.
3. Sarana untuk Pengembangan Profesionalisme Pendidik
  Dalam pengembangan SDM di SIT, sangat penting untuk memperhatikan sarana yang berkaitan dengan pengembangan profesionalisme para pendidik. Hasibuan menekankan bahwa pelatihan dan pendidikan berkelanjutan adalah sarana penting untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas guru. Di Sekolah Islam Terpadu, pelatihan yang tidak hanya berkaitan dengan pedagogi tetapi juga terkait dengan pemahaman ajaran Islam yang mendalam akan sangat mendukung pengembangan kualitas pendidik yang mampu mentransfer pengetahuan secara holistik kepada siswa.
Penerapan Konsep Sarana dalam SIT
Sekolah Islam Terpadu memiliki tantangan tersendiri dalam mengintegrasikan konsep sarana dengan pengembangan SDM. Sebagai lembaga pendidikan yang menggabungkan pendidikan umum dan agama Islam, SIT perlu memanfaatkan sarana yang tidak hanya memenuhi standar pendidikan nasional, tetapi juga sarana yang mendukung integrasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan teknologi dalam pengajaran agama Islam, misalnya, membutuhkan sarana digital yang mendukung materi-materi keislaman seperti Al-Qur'an digital, aplikasi tafsir, dan sebagainya.
Selain itu, keberadaan sarana yang mendukung pembinaan karakter siswa, seperti kegiatan ekstrakurikuler berbasis nilai-nilai Islam, sangat penting dalam menciptakan siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga baik secara moral dan spiritual. Hasibuan menyebutkan bahwa sarana yang baik harus mampu menciptakan iklim kerja yang positif, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas SDM itu sendiri.
Kesimpulan
Pengembangan SDM di Sekolah Islam Terpadu sangat bergantung pada keberadaan dan pengelolaan sarana yang efektif dan efisien. Sarana, baik yang bersifat fisik, non-fisik, maupun untuk pengembangan profesionalisme pendidik, merupakan faktor penunjang utama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas. Dengan memadukan sarana yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan dan nilai-nilai Islam, Sekolah Islam Terpadu dapat menghasilkan generasi yang unggul tidak hanya dalam aspek akademik tetapi juga dalam akhlak dan keimanan. Hasibuan dalam pandangannya menggarisbawahi pentingnya sarana sebagai alat yang dapat memfasilitasi pencapaian tujuan pengembangan SDM, sehingga setiap individu di dalam sistem pendidikan dapat berkembang secara maksimal
Seluruh tulisan dalam artikel ini merujuk pada Modul Ajar Part 7 Poin D Oleh Prof. Dr. H. A. Rusdiana, M.M (https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/100464)