Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMK Negeri 2 Depok Sleman tentu saja tidak lepas dari kesulitan selama daring, kesulitan-kesulitan itu yang paling banyak berupa gangguan sinyal serta kurang maksimalnya dalam pembelajaran. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia lebih sering melakukan pembelajaran melalui whatsapp group, menggunakan google classroom untuk presensi dan pengumpulan tugas, serta penggunaan google meet hanya dilakukan satu sampai dua kali pertemuan. Saat pembelajaran dilakukan menggunakan google meet selalu diawali dengan berdoa. Kemudian kadang-kadang guru memberikan pertanyaan untuk pemanasan sebelum masuk ke materi pada hari itu. Setelah ada siswa yang menjawab pertanyaan dari guru baru pembelajaran akan dimulai. Di awal pembelajaran kadang guru juga tidak hanya menanyakan terkait dengan materi yang sebelumnya, tapi juga menanyakan tentang kabar siswanya, kendala apa yang dialami selama proses pembelajaran daring ini, serta pemantauan karakter siswa melalui seberapa aktifnya mereka dalam menanggapi pertanyaan dari guru. Karena tidak melakukan pembelajaran secara luring, guru terkendala dalam penilaian karakter siswa, sehingga guru menggunakan metode tersebut untuk melakukan penilaian.
Selama pembelajaran bahasa Indonesia melalui daring karakter siswa tidak banyak berubah dari saat pembelajaran luring. Hanya saja ada satu atau dua anak saat pembelajaran melalui google meet tidak mengaktifkan kameranya. Karena daring ini, mungkin terdapat kendala jaringannya sehingga mereka tidak selalu bisa mengaktifkan kameranya selama pembelajaran berlangsung. Dalam daring ini guru dituntut untuk lebih kreatif agar para siswanya tidak bosan dalam pembelajaran. Untuk mencegah rasa bosan itu, guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK N 2 Depok Sleman sering memberikan kuis kepada siswanya, tanggapan dari siswa juga antusias untuk menjawabnya. Selain dengan lisan, juga diberikan melalui aplikasi sehingga lebih memudahkan para siswa untuk menjawab atau mengerjakannya.
Media pembelajaran yang digunakan selain menggunakan google meet, google classroom, dan whatsapp group, juga menggunakan Learning Management System (LSM) lainnya yang hamper sama dengan e-learning. Dengan penggunaan media tersebut dapat dikatakan bahwa guru harus mempunyai pemahaman teknologi serta keterampilan untuk menggunakannya. Siswa di SMK Negeri 2 Depok Sleman kebanyakan sudah lancar dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan berbagai media tersebut, terutama untuk jurusan yang berkaitan dengan komputer dan jaringan, mereka lebih unggul dalam penggunaannya.
Untuk penugasan kelas X Teknik Elektronika (A,B), X Teknik Otomotif (A,B,C), XI Teknik Manajemen Perawatan Otomotif, XI Teknik Bodi Otomotif, XI Kimia Analisis lebih ke penugasan secara kelompok. Penugasan lebih banyak seacara kelompok karena mereka sudah terbebani dengan mata pelajaran kejuruan dan mata pelajaran yang lain sehingga guru mata peljaran Bahasa Indonesia memilih penugasan dengan sistem tersebut. Dengan berkelompok, pembelajaran berjalan dengan banyak diskusi, mereka bisa melalui fitur video call (dari whatsapp) untuk melakukan diskusi secara kelompok. Melalui diskusi tersebut, siswa juga akan lebih paham dengan materi yang sedang dipelajari.
Sebelum masa pandemi seperti sekarang ini, saat pembelajaran di kelas siswa lebih aktif untuk bertanya terkait dengan materi yang mereka belum paham, tapi saat pembelajaran daring seperti ini keaktifannya mejadi agak berkurang. Materi-materi yang ditanyakan merupakan materi bahasa Indonesia yang sesuai dengan yang sedang dipelajari, tapi kadang-kadang siswa juga bertanya di luar materi sekaligus untuk pendinginan agar siswa tidak bosan dengan pembelajaran. Pada setiap akhir semester, siswa diberikan tugas individu untuk melakukan literasi terhadap salah satu buku fiksi atau non fiksi, kemudian setiap anak diminta untuk membuat semacam resensinya, dikumpulkan menjadi satu setiap kelas kemudian dibukukan. Siswa akan bekerja secara mandiri, jujur dan bertanggung jawab atas tugas yang telah diberikan. Tugas tersebut merupakan tugas akhir dari mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Pembelajaran secara daring ini mempunyai kelebihan, yang pertama yaitu tidak memerlukan ruang kelas, seperti di SMK Negeri 2 Depok Sleman ini, yang biasanya pada saat pembelajaran luring, sistem ruangan disana bersifat moving, jadi tidak ada ruang kelas yang tetap, setiap ganti mata pelajaran ruang kelasnya juga pindah. Jika pembelajaran daring seperti ini tidak membutuhkan ruang kelas, karena siswa berada di tempat masing-masing. Kedua, waktu pembelajaran dapat bersifat fleksibel, dapat menyesuaikan dengan guru mata pelajaran dan sesuai kesepakatan bersama kapan akan dilakukan pembelajaran, tidak harus sesuai jam pelajaran seperti saat luring yang harus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Ketiga, tidak perlu adanya tatap muka di dalam kelas, karena bisa dilakukan tatap muka jarak jauh menggunakan jaringan internet.
Peran guru sangat diperlukan dalam pembelajaran daring seperti ini. Karena pembelajaran dilakukan secara daring, guru harus membangun suasana yang lebih menyenangkan agar para siswa lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Guru harus menarik perhatian siswa agar siswa fokus pada pembelajaran, daring lebih sering siswanya kurang fokus terhadap pembelajaran yang sedang diberikan oleh guru. Â Penguasaan teknologi sangat diperlukan dalam pembelajaran daring seperti ini, banyak komponen-komponen yang harus disiapkan oleh guru saat akan memulai pembelajaran, diantaranya jaringan internet harus stabil, strategi pembelajaran yang akan digunakan, menciptakan situasi belajar yang interaktif. Keberhasilan pembelajaran daring ini tentu saja dengan adanya kerja sama yang baik antara seluruh pihak kependidikan, guru, siswa, orang tua, serta pemerintah.(Santika, 2020) Pemerintah dengan menurunkan bantuan dana kuota edukasi untuk setiap siswa dan guru merupakan salah satu upaya pemerintah untuk tercapainya keberhasilan proses pembelajaran secara daring seperti ini.
Penutup
Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang penting. Dengan bahasa Indonesia segala komunikasi dalam suatu bangsa dapat tercipta. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa persatuan sehigga penggunaan bahasa Indonesia harus dengan baik dan benar. Karena bahasa Indonesia merupakan jati diri bangsa, sehingga perlu untuk diajarkan kepada siswa agar di kemudian hari tetap digunakan dengan baik dan benar. Oleh karena itu, perlu ada perbaikan penggunaan bahasa Indonesia salah satunya melalui pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Dalam penggunaan bahasa Indonesia perlu juga adanya kepatuhan, agar pelestarian bahasa Indonesia tetap terjaga, melihat banyak pengaruh dikarenakan globalisasi, salah satunya pada jenjang pendidikan. Bahasa Indonesia diwajibkan untuk dijadikan sebagai mata pelajaran pokok di sekolah baik dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menegah. Â
Siswa-siswa di SMK Negeri 2 Depok Sleman merupakan siswa-siswa yang mempunyai karakter baik, karena sekolah tersebut mengedepankan pembentukan karakter untuk siswa. Sekaligus untuk menyiapkan mental siswanya agar setelah lulus dari sekolah sudah siap untuk turun ke dalam dunia perindustrian. Salah satu pembentukan karakternya yaitu melalui pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK Negeri 2 Depok Sleman pembelajarannya dilakukan full secara daring. Selama pembelajaran daring ini, pembelajaran menjadi berbeda dari biasanya. Karena terbatas oleh jarak sehingga komunikasi pembelajaran hanya dilakukan melalui ruang virtual. Pembelajaran di ruang virtual menjadi kurang aktif dari biasanya karena terdapat kendala-kendala seperti susah jaringan. Guru juga tidak bisa memastikan apakah siswanya benar-benar terkendala oleh jaringan atau karena alasan yang lainnya. Guru memberikan penilaian tambahan dengan melihat keaktifan siswa dalam menanggapi pertanyaan dari guru.