Mohon tunggu...
ummi zurqidah
ummi zurqidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah seorang mahasisiwa DIi STAI Yogyakarta, saya juga sebagai guru honorer di TK. Saya suka membaca.

Selanjutnya

Tutup

Financial

"Membangun Masa Depan: Kontribusi Prinsip Ekonomi Islam dalam Menghadapi Dampak Program Makan Siang Gratis"

16 Januari 2025   22:39 Diperbarui: 16 Januari 2025   22:43 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: RRI.co.id

Kontribusi ekonomi Islamyaitu prinsip kehalalan dan kesehatan (Thayyib) bahwa islam mengajarkan bahwa makanan harus halal dan baik ( thayyib). Ini berarti makanan harus memenuhi standar kesehatan dan kebersihan yang ketat.

Contoh implementasi : melibatkan ahli gizi dan kesehatan dalam perencanaan menu makanan. Selain itu, melakukan inspeksi rutin untuk memastikan kebersihan dan kualitas makanan yang disediakan.

Kantin sekolah terancam mengalami penurunan pendapatan. Di lansir dari save the children: impact on local vendors, yang mengulas dampak negatifpada penjualan kantin sekolah akibat program makan siang gratis.Dikutip dari Global Islamic Finance Report,Kontribusi prinsip-prinsip ekonomi islam menawarkan beberapa solusi untuk kantin-kantin sekolah yang terancam mengalami penurunan pendapatan antara lain,

  • Prinsip keberkahan / rezeki yang halal;Dalam ekonomi islam, penting untuk mencari rezeki yang halal dan diberkahi. Kantin sekolah dapat mengembangkan berbagai produk halal dan sehat yang tidak termasuk dalam program makan siang gratis, seperti makanan ringan, jus segar, atau makanan penutup. Dengan menekankan kualitas dan keberkahan, kantin dapatmenarik minat siswa dan tetap menjaga pendapatan.
  • Prinsip kerjasama ( ta'awun) dalam QS. Al maidah ayat 2, Islam mendorong prinsip kerjasama dan tolong menolong. Kantin sekolah bisa bekerja sama dengan program makan siang gratis untuk menyediakan makanan tambahan yang tidak disediakan oleh program tersebut. ,isalnya, mereka bisa menyediakan makanan penutup, minuman, atau cemilan sehat. Hal ini akan membantu kantin tetap mendapatkan pelanggan sementara juga mendukung program makan siang gratis.
  • Prinsip Keadilan ( Al-Adl) dalam QS. An-Nahl ayat 90, Prinsip keadilan dalam islam menekankan pentingnya distribusi kekayaan yang merata. Pemerintah bisa memberikan insentif atau subsidi kepada kantin sekolah untuk membantu menutupi biaya operasionalmereka. Selain itu, kantin bisa menawarkan harga yang lebih terjangkau untuk menarik lebih banyak siswa.     Dengan menerapan prinsip-prinsip ekonomi islam ini, kantin sekolah apat tetap beroperasi dengan baik meskipun ada program makan siang gratis, dan pada saat yang sama, membantu meningkatkan kesejahteraan siswa dan komunitas sekolah.

Penulis:

Umi Zurqidah Mahasiswa Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta

NIM: 24060112

Dosen:

Navirta Ayu SE.,MEI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun