Perjuangan Sobirin bersama masyrakat Semedo bisa dibilang berbuah manis, semanis produk mereka, gula semut. Hasil produksi yang terus meningkat seiring bertambahnya anggota dalam kelompok Tani mereka yang kini merambah desa tetangga.Â
Kini dari awal 25 orang, anggota kelompok tani Manggar Jaya sudah mencapai 400 orang. Permintaan pasar terhadap produk gula semut pun masih tinggi, setelah permintaan besar datang dari Amerika dan Eropa hingga 16 negara, kini mereka juga mengekspor ke Jepang, dan sedang terus mencoba masuk ke negara lainnya.Â
Kepedulian Akhmad Sobirin Pada Petani dan Pengrajin Gula Semut
Sebagai bagian dari masyarakat, Sobirin pun turut memikirkan masa depan anggota masyarakatnya. Para petani penderas yang harus menaiki pohon kelapa yang tinggi berulang kali, tentunya bukan tanpa risiko. Kerap pula petani penderas jatuh yang menyebabkan mereka butuh perawatan di rumah sakit.Â
Sobirin membuka akses sehingga anggota Manggar Jaya punya jaminan kecelakaan kerja, hari tua dan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan. Dengan premi yang ringan, para petani penderas cukup tersiapkan jika mengalami kecelakaan saat memanjat pohon kelapa. Untuk menyiapkan masa depan para petani penderas dan perajin gula, Sobirin juga mulai memikirkan masa tua para petani dengan menggagas peternakan sapi.Â
"Karena penderes mayoritas tak lulus SD. Kalau pensiun bingung mau ngapain? Makanya solusinya ternak. Kami ada ternak kambing dan sapi. Dengan ternak bisa jadi modal," jelas Sobirin.Â
Sobirin juga berharap anak-anak muda Desa Semedo yang merantau mau pulang untuk mengembangkan tanah kelahirannya. "Kami dekati mereka sehingga apa yang bisa dilakukan untuk desanya."Â
Gula Semut yang MenduniaÂ
Dahulu saat produksi gula desa Semedo sebatas gula cetak, penjualan gula hanya sampai di sekitaran Semedo saja. Berbeda dengan saat ini, ketika gula diolah dalam bentuk gula semut maka ia mampu dijual ke daerah lain atau bahkan luar negeri, karena daya masa simpannya yang lebih lama. Kini, gula semut dari semedo sudah mendunia. Utamanya ia dipasarkan di pasar Eropa dan Amerika, bahkan 90 % produksinya untuk komoditi ekspor.Â
Bergandengan Tangan Bersama AstraÂ
Berbagai penghargaan berkat kerja kerasnya membela petani gula didapatkan mulai dari pemuda pelopor tingkat provinsi, nasional hingga penghargaan Satu Indonesia Awards dari Astra di tahun 2016. Tidak hanya memberi penghargaan, namun Astra juga melakukan pendampingan hingga bantuan terhadap pengembangan program yang dilakukan.Â
Di tahun 2018 Astra mempercayakan Sobirin membentuk Kampung Berseri Astra. Astra juga memberikan bantuan, misalnya 700 unit alat saring berbahan stainless steel agar peralatan yang digunakanmemenuhi standar foodgrade. Ketika ada permasalahan pasar dalam negeri pun astra berusaha membantu dengan mencarikan mitra pemasarnya.Â