Setiap kali ada teman dari luar kota berkunjung ke Bandung, saya selalu antusias menawarkan diri mengantar mereka untuk pergi ke Masjid Al jabbar. Masjid  yang memiliki pesona religi demikian kuat, menjadi magnet yang mengundang banyak orang untuk datang menikmati keindahan dan kemegahannya.
Terletak di wilayah Gede Bage, tak jauh dari pemukiman penduduk, keberadaan masjid yang menjadi kebanggaan warga Jawa Barat ini makin menghidupkan wilayah tersebut dengan pemandangan baru, yakni padatnya mobil yang antre menuju lokasi masjid.Â
Mobil berukuran besar maupun kecil terlihat datang dari berbagai wilayah, hal itu dapat kita ketahui dari plat nomor mobil yang mengular menuju kawasan masjid.
Namun, ada pemandangan yang tak biasa di pagi itu (Sabtu, 16 November 2024), saat saya membawa rekan yang datang ke Bandung untuk menengok anak gadis yang tengah studi di UPI Cibiru. Masjid tampak lengang, tidak nampak rombongan ibu-ibu berseragam layaknya jamaah umrah di pelataran masjid. Tempat parkir pun nampak sepi.
Perjalanan dari UPI Cibiru ke Masjid Al Jabbar berjalan lancar, tanpa ada antrean panjang yang sering saya alami sebelumnya. Apakah karena kami berkunjung di tanggal "tua"? Padahal hari Sabtu biasanya sedari pagi sudah ramai orang datang ke sana.
"Sepertinya karena ada orang Cikarang mau datang, jadi masjid sepi, sehingga kita leluasa menikmati syahdunya suasana," seloroh Mbak Purwani, demikian kami memanggilnya. Beliau adalah salah satu tim perbukuan dari penerbit indie yang saya kelola.Â
Beliau adalah salah satu editor andal dan penanggung jawab (PJ) even menulis yang memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi. Lebih dari 6 tahun kami berteman di dunia maya, untuk itu saat tahu dia akan ke Bandung, segera saya hubungi untuk mengajaknya berangkat ke Al Jabbar.
Kami melaksanakan shalat Dhuha, lalu berfoto dan berkeliling menikmati keindahan masjid Al-Jabbar. Masjid yang dirancang oleh Ridwan Kamil sejak tahun 2015 dan diresmikan pada tanggal 30 Desember tahun 2022, Â menurut informasi yang disampaikan di website ayobandung.com ini merupakan perpaduan arsitektur kontemporer dengan aksentuasi masjid Turki yang dihiasi seni dekoratif khas Jawa Barat.
Dikutip dari website ayobandung.com, pintu utama masjid dihiasi dengan simbol-simbol Jawa Barat seperti Batik Mega Mendung dari Cirebon yang dipadukan dengan geometri Islam. Terdapat kaligrafi pada langit-langit dengan lafadz Allah ditambah dengan adanya motif geometris yang cukup dominan dan dapat dijumpai di berbagai sudut masjid.
Tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, kawasan Masjid Al Jabbar juga dilengkapi dengan museum serta taman yang indah dan kolam  sehingga menjadikannya sebagai tujuan yang menarik untuk refleksi sekaligus rekreasi. Kita akan dapat merasakan keunikan arsitektur yang terinspirasi dari rumus Aljabbar hanya dengan berkunjung langsung ke masjid kebanggaan warga Jawa Barat ini.
Behind The Scene : Warga Bandung, Nyasar di Bandung
Sebagai warga Bandung yang beberapa kali berkunjung ke masjid ini, ternyata tak membuat saya lantas hapal begitu saja rute menuju ke lokasi. Saat menjemput Mbak Purwani di tempat kos anak gadisnya di depan kampus UPI Cibiru, saya berangkat berbekal navigasi menggunakan Google Map.Â
Namun, meskipun menggunakan Google Map, saya tidak langsung menemukan lokasi kampus UPI Cibiru yang menjadi patokan.Â