Berpenghasilan Milyaran di Tengah Pandemi Covid-19 ala Bakul Online

Berpenghasilan Milyaran di tengah pandemi, di mana sebagian orang kehilangan mata pencaharian rasanya mustahil terjadi. Tidak masuk akal.

Tapi, itulah yang terjadi dan saya menjadi saksi, adanya transaksi yang melejit tinggi di kalangan pebisnis online skala rumahan, atau mereka biasa menyebut dirinya sebagai bakul online.

Di salah satu grup whatsapp, di mana saya bergabung menjadi salah satu membernya, seorang pebisnis menyatakan produknya laku keras. Hingga ia menuliskan : "Saya enggak percaya di masa pandemi ini semua orang tidak memiliki uang, masih ada yang punya daya beli. Buktinya omset saya di bulan ini tembus satu milyar." Ma syaa Allah!

Tentu ini menjadi kabar gembira bagi saya yang saat itu tengah berputus asa, memikirkan nasib perut keluarga di masa pandemi. Harapan hidup dan kegembiraan mulai menyusup dalam dada. Nyatanya ada pebisnis rumahan, modal jempol doang bisa berpenghasilan milyaran. Saya pun pasti bisa!

Mulailah sejak saat itu saya kurangi membaca berita-berita keterpurukan di masa COVID-19, saya skip video kiriman di grup whatsapp berisi infomasi penderitaan pasien positif COVID-19 yang terasa menyeramkan. 

Bukan saya abai pada keadaan, cukuplah saya patuhi aturan pemerintah dengan stay at home dan selanjutnya saya jalankan protokol kesehatan baik ketika di rumah atau saat terpaksa harus berbelanja ke luar rumah.

Ternyata berkomunitas positif, membaca informasi positif dan terus beraktifitas positif semasa di rumah saja membuat hal-hal positif terjadi dalam kehidupan kita. Saya pun menjadi lebih yakin bahwa ada harapan saat kita mulai melangkah, menikmati takdir dan mencari peluang-peluang baru menuju New Normal yang akan kita jalani selepas pandemi.

Tips Berpenghasilan Milyaran ala Bakul Online

Adalah Ummi Resty, seorang Ibu rumah tangga yang memiliki 5 orang anak pemilik bakul online omset milyaran.  Guna menyeruput ilmu dari beliau secara langsung, saya sengaja mengikuti salah satu kelas online yang digelar melalui zoom.

Salah satu tips yang disampaikan oleh pemilik bakul online omset milyaran ini adalah menguatkan tali silaturahim. Pemilik bisnis yang full menjalankan usahanya dari rumah ini menyebutkan bahwa silaturahim di media sosial menjadi alat ampuh yang dijalaninya untuk menaikkan omset.

Ia menyebutkan bahwa Teknik menjual yang dilaksanakan selama ini adalah covert selling di mana menjual tidak dengan cara hard selling atau teknik menjual barang dengan cara posting foto dan menyebutkan harga produk secara langsung. 

Teknik hard selling sangat dihindari mengingat sebagian besar pemilik akun di media sosial, dalam hal ini adalah Facebook menggunakan akun untuk saling berkabar kondisi dengan pertemanan, bukan untuk jualan.

Ia menyebutkan, bahwa selama ini yang dilakukan adalah fokus melakukan pembinaan tim penjualan untuk meniru langkah yang ia lakukan dalam menjalankan bisnis online. "Yang saya rekrut itu adalah pemilik akun Facebook yang masih sepi status, belum punya banyak teman."

Menurutnya, konsistensi dan komitmen menjalankan iklan secara covert selling mampu menaikkan omzet penjualan, karena iklan jenis ini tidak terasa aroma jualan dan banyak diterima masyarakat fesbukiyah. 

Ia menyampaikan, sebuah produk itu baru dikenal keberadaannya saat sudah tayang di laman facebook minimal tujuh kali. Karenanya tak heran jika perusahaan-perusahaan besar rela mengeluarkan anggaran beriklan di televisi dalam hitungan milyaran demi untuk menancapkan branding dan benefit serta keberadaan produknya di mata pemirsa. 

Sebagai pebisnis rumahan, langkah beriklan tanpa modal adalah dengan rajin membuat status jualan dengan teknik covert selling

Fokus pada memperluas jaringan silaturahmi, berbagi tips sukses, hal yang bisa kita adaptasi dari suksesnya Ummi Resty. Selain itu, tentu ilmu cara beriklan dengan elegan di Facebook juga jadi senjata ampuh untuk menarik minat pembeli di jagat online.

Pandemi ini, ternyata jika kita selami, memunculkan banyak harapan, asalkan kita tahu cara bagaimana kita menyikapinya. Alih-alih meratapi nasib akibat terkena PHK atau bisnis offline tutup karena wabah ini, fokus pada hal-hal baru yang menjanjikan dan menghasilkan itu harus jadi tujuan.

Saya lebih memiih untuk mengambil hikmah, bergerak dan terus melakukan inovasi serta tentu belajar dari orang-orang hebat, salah satunya Ummi Resty, emak big five, demikian ia biasa menyebut dirinya, sebagai tempat saya berguru secara online.

Bagaimana dengan Anda?

Sri Kuswayati, Dosen Sekolah Tinggi Teknologi Bandung pemilik akun bisnis @joeragan_artikel