Mohon tunggu...
Riana Sari
Riana Sari Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika di SMAN 5 Kabupaten Tangerang

Riana Sari, Lahir di Banjarnegara, 11 Desember 1989. Karyanya antara lain: “Matematika Hidup Indonesiaku”, Juara I Lomba Menulis Puisi Matematika Nasional 2008, UNSRI. Cerpen “Api Kecil di Dermaga”, masuk dalam antologi “yang Muda yang Kreatif”, Kemenpora RI, 2010. Cerita Rakyat “Teluknaga”, Juara I Lomba Menulis Cerita Rakyat Kabupaten Tangerang 2011. Cerpen “Perempuan Hebat” masuk dalam antologi Perempuan Hebat, IPP-NU, 2011, Cerpen “Selendang Biru di Akar Bakau” menjadi pemenang lomba menulis cerpen mangrove, KeseMat, UNDIP, 2012, Cerpen “Laso” menjadi Juara prospektif, lomba cerpen kearifan lokal, Yayasan Obor Indonesia, 2013. Cerpennya berjudul "Cukin Naga Emas" dmuat dalam majalah sastra Kandaga, 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

6 November 2024   16:48 Diperbarui: 6 November 2024   16:52 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya

Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah sosok yang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, memanfaatkan, dan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada di lingkungan pembelajaran, baik itu sumber daya modal manusia, sosial,  fisik,  finansial, politik, Agama dan Budaya, serta lingkungan alam. Seorang pemimpin pembelajaran berperan aktif dalam mengelola 7 modal sumber daya ini secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.

Implementasi dalam Kelas, Sekolah, dan Masyarakat

Di dalam kelas:

  • Melibatkan siswa: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut serta dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya di kelas, misalnya dalam pemilihan buku bacaan, pemilihan media pembelajaran, atau pengaturan tata ruang kelas.
  • Memanfaatkan TIK: Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat bantu pembelajaran yang efektif dan efisien.
  • Berkolaborasi dengan orang tua: Membangun kerja sama dengan orang tua untuk mendukung proses pembelajaran di rumah.

Di sekolah:

  • Membangun jaringan: Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti lembaga pendidikan lain, komunitas, dan dunia usaha, untuk mendapatkan dukungan sumber daya yang lebih luas.
  • Mengoptimalkan fasilitas: Memelihara dan memanfaatkan fasilitas sekolah secara maksimal untuk mendukung proses pembelajaran.
  • Mengembangkan program inovatif: Mendorong inovasi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Di masyarakat sekitar sekolah:

  • Mengadakan kegiatan outreach: Melakukan kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar sekolah, misalnya kegiatan belajar bersama, pelatihan, atau bakti sosial.
  • Memanfaatkan potensi lokal: Melibatkan masyarakat dalam pengembangan kurikulum yang relevan dengan konteks lokal.

Hubungan dengan Pengelolaan Sumber Daya dan Kualitas Pembelajaran

Pengelolaan 7 modal sumber daya yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Contohnya:

  • Sumber daya manusia: Guru yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang sesuai akan mampu menciptakan pembelajaran yang lebih efektif.
  • Sumber daya fisik: berupa bangunan dan insfrastruktur, misalnya Ruang kelas yang nyaman dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai akan mendukung konsentrasi siswa dalam belajar.
  • Sumber daya finansial: Dana yang dikelola dengan baik akan memungkinkan sekolah untuk menyediakan berbagai macam alat dan bahan pembelajaran yang dibutuhkan.
  • Sumber daya politik : kebijakan kurikulum yang diterapkan di suatu sekolah menaungi segala proses kegiatan pembelajaran.
  • sumber daya Agama dan Budaya : Keragaman agama dan latar belakang budaya menjadi suatu wahana pendidikan siswa akan nilai-nilai toleransi dan berkehinekaan global. 
  • Sumber daya lingkungan alam : LIngkungan alam di sekitar seolah dapat dijadikan sebagai suatu wahana belajar bagi peserta didik.
  • Sumber daya sosial : kerjasama antar se;uruh warga sekolah dengan wali murid, komite sekolah, dan masyarakat sekitar yang hangat akan meningkatkan kualitas pendidikan yang berdampak untuk murid. misalnya ketika Sekolah memiliki kebijakan pembelajaran tertentu, maka kerjasama semua pihak sangat dibutuhkan untuk mendukung siswa dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah.

Dengan pengelolaan sumber daya yang baik, siswa akan memiliki kesempatan untuk belajar dalam lingkungan yang kondusif dan mendapatkan akses terhadap berbagai sumber belajar yang berkualitas.

Koneksi antar materi modul 3.2. dengan modul-modul sebelumnya.

1. Kaitan dengan Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Konsep pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya sangat sejalan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, terutama pada tiga asas pendidikannya:

  • Ing ngarso sung tuladha: Seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran harus menjadi teladan bagi siswanya dalam mengelola sumber daya dengan bijak dan efektif.
  • Ing madya mangun karsa: Guru harus mampu memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk aktif dalam mengelola sumber daya yang ada di lingkungan belajar.
  • Tut wuri handayani: Guru harus memberikan dorongan dan dukungan kepada siswa dalam mengembangkan potensi diri melalui pemanfaatan sumber daya yang tersedia.

2. Kaitan dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak

Guru Penggerak sebagai pemimpin pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola sumber daya. Nilai-nilai yang melekat pada Guru Penggerak, seperti:

  • Mandiri: Guru Penggerak mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada secara mandiri.
  • Reflektif: Guru Penggerak senantiasa merefleksikan praktik pembelajarannya dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya.
  • Kolaboratif: Guru Penggerak mampu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya.

3. Kaitan dengan Visi Guru Penggerak

Visi Guru Penggerak untuk mewujudkan murid yang merdeka dan mandiri sejalan dengan konsep pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengelola sumber daya secara mandiri, siswa akan semakin terlatih untuk menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab.

4. Kaitan dengan Budaya positif

Pengelolaan sumber daya yang baik akan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif, sehingga dapat mendukung terbentuknya budaya positif di sekolah.

5. kaitan dengan Pembelajaran berdiferensiasi 

Guru Penggerak perlu mengelola sumber daya secara fleksibel untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam dari setiap siswa.

6. Kaitan dengan Pembelajaran sosial emosional

Pengelolaan sumber daya yang melibatkan siswa secara aktif akan membantu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional siswa.

7. Kaitan dengan Coaching untuk supervisi akademik

Melalui coaching, guru dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola sumber daya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

8. Kaitan dengan Pengambilan keputusan: Guru sebagai pemimpin pembelajaran perlu mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola sumber daya, dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang relevan.

Demikianlah koneksi antar materi modul 3.2 Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, semoga bermanfaat. Sala Guru pengegrak, Bergerak, Tergerak, Menggerakkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun