Mohon tunggu...
Umi Yati
Umi Yati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menko Puan Maharani Ingin Undang Guru dari Luar Negeri, Bukan Berarti Impor Guru

12 Mei 2019   01:17 Diperbarui: 16 Mei 2019   16:38 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang paling penting adalah pertama, dapat dipastikan bahwa kedatangan guru-guru asing tersebut sudah pasti dengan kualifikasi tertentu sesuai kebutuhan sekolah. Kedua, kemendikbud dan stakeholder terkait lainnya juga akan mencari pola atau metode yang tepat bagaimana sistem pengajarannya sehingga bermanfaat langsung bagi anak didik.

Ketiga, dipastikan bahwa kedatangan guru-guru asing tersebut tidak akan merugikan secara karir dan pendapatan guru-guru tetap atau guru honorer yang ada. Justru keduanya akan bersinergis dan ini maknanya akan terjalin sharing of knowledge yang menguntungkan langsung anak didik.

Keempat, kelak juga akan dilakukan penilaian sejauh mana keberhasilannya. Untuk itu bisa saja sementara diujicobakan di beberapa sekolah yang ditunjuk oleh kemendikbud dan dinas pendidikan provinsi.

Kita harus kembali berpikir jernih, dengan mengedepankan kepentingan pendidikan nasional jangka panjang. kita harus bijak mendahulukan kebutuhan anak didik,peningkatan kualitas anak didik terutama sekolah negeri sangat mendesak agar punya daya saing. Kehadiran guru asing akan lebih menguntungkan anak didik terutama untuk mata pelajaran-pelajaran tertentu.

Jelas sudah, jika niat baik pemerintah ini bukanlah upaya untuk mengimpor guru-guru luar negeri sebagai pengganti guru-guru lokal ataupun honorer, akan tetapi upaya ini untuk meningkatkan kualitas anak didik. Sudah bukan waktunya lagi bagi kita, untuk mempertentangkan Guru Tetap, Honorer dengan Guru Asing. Justru kita harus bijak melihat ini sebagai sinergi agar anak didik mendapatkan manfaat sebesar-besarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun