Yang paling penting adalah pertama, dapat dipastikan bahwa kedatangan guru-guru asing tersebut sudah pasti dengan kualifikasi tertentu sesuai kebutuhan sekolah. Kedua, kemendikbud dan stakeholder terkait lainnya juga akan mencari pola atau metode yang tepat bagaimana sistem pengajarannya sehingga bermanfaat langsung bagi anak didik.
Ketiga, dipastikan bahwa kedatangan guru-guru asing tersebut tidak akan merugikan secara karir dan pendapatan guru-guru tetap atau guru honorer yang ada. Justru keduanya akan bersinergis dan ini maknanya akan terjalin sharing of knowledge yang menguntungkan langsung anak didik.
Keempat, kelak juga akan dilakukan penilaian sejauh mana keberhasilannya. Untuk itu bisa saja sementara diujicobakan di beberapa sekolah yang ditunjuk oleh kemendikbud dan dinas pendidikan provinsi.
Kita harus kembali berpikir jernih, dengan mengedepankan kepentingan pendidikan nasional jangka panjang. kita harus bijak mendahulukan kebutuhan anak didik,peningkatan kualitas anak didik terutama sekolah negeri sangat mendesak agar punya daya saing. Kehadiran guru asing akan lebih menguntungkan anak didik terutama untuk mata pelajaran-pelajaran tertentu.
Jelas sudah, jika niat baik pemerintah ini bukanlah upaya untuk mengimpor guru-guru luar negeri sebagai pengganti guru-guru lokal ataupun honorer, akan tetapi upaya ini untuk meningkatkan kualitas anak didik. Sudah bukan waktunya lagi bagi kita, untuk mempertentangkan Guru Tetap, Honorer dengan Guru Asing. Justru kita harus bijak melihat ini sebagai sinergi agar anak didik mendapatkan manfaat sebesar-besarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H