Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ilalang

18 Juli 2024   22:47 Diperbarui: 18 Juli 2024   22:58 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Luas tak terbatas

Meliuk terhempas rayuan 

Angin kian kemari menapar dan menghajar 

Lapuk kian lapuk

Di bawah terik di antara jutaan tangkai 


Luas tak berbatas 

Menyesatkan jiwa-jiwa yang terbuai 


Luas tak berbatas

Di bawah hamparan biru gemintang 

Di dalam pelukan kesejukan

Embusan itu tidak berhenti 

Akan terus membekukan dan mengamburkan 


Rasa apa ini..

Hampa tak berkira 


Luas tak berbatas

Menyesakkan 

Mengimpit perasaan-perasaan yang kian kering mengering

Sudahi saja..


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun