Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bell dan Rossie | Di Mansion

6 Juni 2024   22:06 Diperbarui: 6 Juni 2024   22:51 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mana mungkin aku yang hanya pelayan ini bertemu dengan seorang pangeran,  Bell?"

Bell mengerutkan dahi. "Apa maksudmu,  Nyonya?"

"Apa kau tidak tahu? Astaga, kau harus sering pasang mata dan telinga, Bell."

"Para pelayan memang sering membicarakan tapi saya memang tidak begitu memerhatikan. Jadi bagaimana?" Bell begitu penasaran. 

"Tuan Duke Landgrass yang baru adalah anak pertama Yang Mulia Ratu pertama yang sudah wafat. Jadi beliau adalah pengeran pertama. Tapi sayangnya,  beliau kabur dari istana 10 tahun lalu,  sehingga yang jadi Putra Mahkota dan akan mewarisi takhta adalah pangeran kedua, "jelas Nyonya Highes. Bell hanya mengangguk seolah mengerti. "Aku sendiri tidak mengerti kenapa pangeran pertama kabur dan sekarang kembali," lanjutnya.

"Kenapa beliau malah jadi Duke?"

"Keluarga Landgrass adalah keluarga dari Yang Mulia Ratu terdahulu, jadi keluarga ini memang sudah seharusnya milik pangeran pertama, tapi seharusnya dia lebih memilih jadi Putra Mahkota. Kabarnya dia orang yang kasar, aku sedikit takut."

"Kita akan tahu nanti, Nyonya."

Hari-hari yang tenang dan damai di Mansion berakhir. Rombongan Tuan Besar atau Duke telah tiba. Semua orang kecuali Bell menyambut Tuan baru mereka. Orang yang berbeda dari yang selama ini dibicarakan. Tuan Duke adalah orang yang pendiam dan dingin begitulah penilaian orang-orang untuk sementara ini.

"Sayang sekali hari ini kau sakit, Bell," ucap Linda teman sekamar Bell.

"Aku tidak meminta tubuhku sakit," ucap Bell lemah.

"Tuan Duke sangat," ucapan Linda terhenti. "Sangat tampan." Linda terlihat berbinar-binar.

"Apa kau tidak berlebihan,  Linda?"

Bersambung.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun