"Apa maksudmu? " Bell mengerutkan dahi.
"Dia juga bukan kerabat dari Bibi Jane---"
"Aku tidak tahu apa maksudmu, Ross. Kenapa kau mengatakannya?"
"Ikutlah denganku, Bell. Ini kesempatan kita pergi dari Pulau."
"Kenapa tiba-tiba kau ingin pergi? Dan kemana kita akan pergi? Ayah pasti---"
"Ayah tidak membutuhkan kita, Bell. Kita hanya alat baginya. Apa kau tahu jika sebentar lagi Ayah akan menikah?"
"Itu hanya gosip. Kenapa kau percaya akan hal itu,"
"Tidak!" Rossie menggenggam tangan Bell. "Ayah akan menikah dan aku sudah melihat suratnya. Anak tertua Gubernur yang akan menikah dengan Ayah. Bukan kita, tapi Ayah," tegas Rossie.
Bell mengerutkan dahi. Mencoba mencerna kalimat-kalimat yang keluar dari mulut saudarinya. "Kemana kita akan pergi?"
"Ibu Kota,"jawab Rossie cepat.
"Apa kau punya rencana setelah kita sampai di sana?"