"Ayolah kenalin gue ke kakak lo," pinta Maya.
Wulan hanya melirik saja ke arah Maya. Tatapannya sungguh tak enak dipandang.
"Oke, kalau lo nggak mau biar gue tiap hari dateng ke rumah lo, biar gue ketemu sama kakak lo."
"Gue nggak peduli, " ucap Wulan ketus.
Beberapa hari kemudian Wulan yang tidak satu kelas dengan Maya tiba-tiba datang menghampiri Maya yang tengah beristirahat setelah bermain basket.
"Katanya lo mau sering ke rumah gue? Kok baru dua hari udah nyerah?"
Maya menatap sayu wajah Wulan. "Gue udah capek duluan padahal belum satu minggu," ucapnya.
Mendengar hal itu Wulan tertawa. "Sudah kuduga. Emang cewek mana yang betah sama Kakak gue."
"Tenang, Â gue bakal datang lagi, kok. Cuma sekarang masih belum ada niatan."
Maya benar-benar membuktikan ucapannya. Selama satu minggu penuh dia selalu datang setelah jam sekolahnya selesai. Antara jam 4 atau jam 5 sore. Tapi hasilnya nihil, dia sama sekali tidak melihat Bintang.
"Kalau hari Minggu, apa gue harus datang lebih pagi biar lihat Bintang?"gumam Maya.Â