Bob tertawa. Selama ini dia begitu dingin jika berhadapan dengan Stephanie dia selalu merasa jika gadis itu tidak menyukainya. Berbeda dengan Romi yang ramah atau Nola yang ceria, Bob lebih pendiam. Sekalipun Stephanie begitu akrab dengan kedua adiknya tapi sangat jarang Bob bertegur sapa dengan Stephanie. Bukan dia tidak mau, tapi saat melihat wajah gadis itu saja sudah membuatnya gugup, hingga akhirnya buang muka.
"Jadi selama ini kau membuang muka padaku karena kau gugup?" Stephanie tersenyum. "Selain dengan Romi dan Nola, aku sungguh ingin akrab juga denganmu, Bob."
"Sebenarnya aku menyukaimu tapi aku tahu kau lebih cocok dengan Romi---"
"Kau mencintaiku?"ucap Stephanie menghentikan perkataan Bob.
"Untuk apa aku mencintaimu?" ucap Bob terburu-buru.Â
"Jadi tidak?"
"Hei, kau itu pacar Romi. Bagaimana kau bertanya seperti itu padaku."
Stephanie tertawa.
"Apa ada yang salah dengan kalimatku?"
"Aku tidak pacaran dengan Romi, asal kau tahu. Kita hanya jalan bersama layaknya teman.
"Apa kau mau jadi pacarku?" ucap Bob lirih. Kalimat yang susah payah dia tahan selama ini, hari ini luruh bersama angin dan badai yang tengah terjadi.